London (ANTARA News) - Harga minyak mentah dunia kembali menguat pada Rabu waktu setempat, atau Kamis pagi WIB, karena Badai Tropis Gustav tampak mendekati instalasi minyak dan gasc di Teluk Meksiko. Kontrak utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Oktober, meningkat 1,88 dolar AS menjadi ditutup pada 118,15 dolar AS per barrel. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober naik 1,59 dolar AS menjadi mantap pada 116,22 dolar AS per barrel. Menurut Pusat Angin Topan Nasional AS yang berbasis di Miami, Gustac dapat berkembang menjadi angin topan yang kuat bergerak memasuki kawasan Teluk pada pekan ini. "Sebagian besar model-model sekarang memperlihatkan badai dapat menimbulkan tubrukan di kawasan produktif Teluk Meksiko. Dengan mengingat (Topan) Katrina yang masih segar, dapat dimengerti sebagian besar pelaku pasar berpendapat bahwa harga dapat meningkat tajam," kata John Kilduff, analis pada MF Global. Pengumuman Pusat Topan Nasional mengirimkan sebuah perasaan ngeri di pasar, mendorong harga naik lebih dari tiga dolar dalam perdagangan harian. Teluk Meksiko menghasilkan 26 persen produksi minyak mentah Amerika Serikat dan 11 persen produksi gas, menurut data Pusat Informasi Energi AS. Pada 2005, badai Katrina dan Rita merusak atau menghancurkan sekitar 165 anjungan minyak dari sekitar 4.000 lokasi di Teluk. Gustav telah menerjang kepulauan Hispaniola pada Selasa sebagai sebuah topan, mengakibatkan sedikitnya 22 orang tewas di Haiti dan Republik Dominika. Setelah kehilangan kekuatannya, Gustav memperoleh kembali momentum di dekat Kuba, dimana otoritas memerintahkan mengevakuasai sekitar 42.000 orang sebagai tindakan pencegahan. Raksasa perusahaan energi Inggris-Belanda Royal Dutch Shellm mengatakan Rabu, pihaknya telah mulai mengevakuasi persionilnya yang tidak berkaitan penting dengan kegiatan produksi dan pengeboran di Teluk. ExxonMobil, dalam sebuah pernyataannya pada sore hari, mengatakan sejauh ini Gustav belum berdampak terhadap kegiatan operasionalnya dan tida ada personilnya yang dievakusai. Pasar mengabaikan laporan mingguan terbaru AS tentang cadangan energi. Departemen energi AS mengatakan stok minyak mentah AS telah turun 100.000 barrel pekan lalu, padalah sebagian besar para analis memproyeksikan naik 2,2 juta barrel. Harga minyak juga mendapat dukungan oleh meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Barat, setelah Moskow pada Selasa mengakui kemerdekaan wilayah sparatis Ossetia Selatas dan Abkhazia. Rusia baru-baru ini mengambilalih posisi Arab Saudi Arabia sebagai produsen minyak mentah terbesar. Para pedagang juga mempertahankan pantauannya terhadap kerusuhan di Nigeria. Pria bersenjata tak dikenal menculik seorang Israel dari rumahnya di Port Harcourt, Nigeria, kata seorang polisi Rabu. Polisi Nigeria mengatakan tidak ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas penculikan tersebut, yang dalam beberapa bulan ini menggelisahkan kawasan minyak tersebut, demikian AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008