Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia berakhir naik pada perdagangan Senin, dengan lonjakan global dalam harga komoditas membantu saham sektor pertambangan mengangkat indeks.

Pada penutupan perdagangan, indeks acuan S&P/ASX 200 naik 17,80 poin atau 0,27 persen menjadi 6.686,90 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas naik 20,70 poin atau 0,31 persen pada 6.799,80 poin.

"ASX 200 menuju awal yang lebih baik untuk minggu perdagangan ... mengikuti Wall Street dengan S&P 500 dan Nasdaq keduanya ditutup pada rekor tertinggi selama akhir pekan," kata analis pasar Commsec, James Tao dlama laporan sore kepada investor.

Investor lokal juga didukung oleh reli harga logam dasar, sebagian besar didorong oleh ekspektasi permintaan di masa depan.

Baca juga: Pasar Australia dibuka melemah tertekan kemerosotan saham bank

Namun demikian, "ada beberapa kelemahan di antara empat bank besar dengan Westpac mengumumkan hasil setahun penuhnya," kata Tao. "Westpac melihat laba tunai turun 15 persen menjadi 6,8 miliar dolar."

Akibatnya, bank-bank besar Australia merosot dengan Commonwealth Bank turun 1,52 persen, Westpac Bank tetap tidak berubah setelah berhenti diperdagangkan, National Australia Bank turun 2,53 persen dan ANZ turun 0,92 persen.

Saham-saham pertambangan melonjak dengan BHP naik 2,19 persen, Rio Tinto naik 3,54 persen, Fortescue Metals naik 4,22 persen dan penambang emas Newcrest naik 0,31 persen.

Saham produsen minyak dan gas sebagian besar lebih tinggi dengan Woodside Petroleum naik 0,80 persen, Santos turun 0,49 persen dan Oil Search naik 0,56 persen.

Jaringan supermarket terbesar di Australia melihat hasil yang beragam dengan Coles Group turun 0,20 persen dan Woolworths naik 0,13 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra tidak berubah, operator penerbangan nasional Qantas melonjak 3,10 persen dan perusahaan biomedis CSL terangkat 0,35 persen.

Baca juga: Pasar saham Australia berakhir turun dengan setiap sektor melemah

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019