Dengan adanya Tol Manado-Bitung, risiko kecelakaan lalu lintas di jalan arteri diharapkan akan berkurang
Jakarta (ANTARA) - Kementerian PUPR menyatakan Jalan Tol Manado-Bitung, yang saat ini sedang dibangun, akan membuka akses industri termasuk mendukung kawasan strategis pariwisata di Sulawesi Utara (Sulut).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan tol ini tidak hanya terkoneksi ke pelabuhan dan KEK Bitung serta Tanjung Pulisan-Likupang saja, tetapi juga sebagai pendukung kawasan strategis pariwisata nasional Manado-Bitung-Likupang, termasuk akses ke Pulau Lembeh.

"Sebagai terusan dari Tol Manado-Bitung akan dibangun jembatan dengan panjang sekitar satu kilometer, dengan anggaran tahun jamak sebesar Rp500 miliar yang konstruksinya akan dimulai tahun 2020," kata Menteri Basuki dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.

Baca juga: Jasa Marga optmistis Tol Manado-Bitung rampung 2020

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memacu pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung  sepanjang 39,9 km.

Pembangunan ruas tol ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN) bertujuan untuk mengurangi biaya logistik beberapa produk ekspor yang melalui Pelabuhan Internasional Bitung, sekaligus juga akan mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung.

Jalan Tol Manado-Bitung dibangun dalam dua seksi, yaitu Seksi 1 Ring Road Manado-Sukur-Air Madidi sepanjang 14 km dikerjakan oleh Kementerian PUPR dan untuk Seksi 2 Air Madidi-Bitung sepanjang 25 km dikerjakan oleh badan usaha jalan tol (BUJT) PT Jasa Marga Manado Bitung.

Untuk seksi 2, Tol Manado-Bitung ini dibangun menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan nilai investasi Rp6,19 triliun.

Dukungan pemerintah untuk pembiayaan konstruksi seksi 1 sebesar Rp3 triliun, merupakan instrumen untuk meningkatkan kelayakan investasi Jalan Tol Manado-Bitung.

Progres pekerjaan pada seksi 1 yang sudah selesai dibangun yaitu Seksi 1A Manado-Sukur sepanjang tujuh kilometer dan Seksi 1B Sukur-Airmadidi sepanjang tujuh km.

Sedangkan untuk Seksi 2 yaitu Seksi 2A Air Madidi-Danowudu sepanjang 11,5 km progresnya 89,4 persen dan Seksi 2B Danowudo-Bitung sepanjang 13,5 km progresnya 31,2 persen, ditargetkan dapat beroperasi penuh pada April 2020.

Jalan tol yang memiliki lima simpang susun (SS) yaitu SS Manado, SS Air Madidi, SS Kauditan, SS Danowudu, dan SS Bitung ini akan memangkas waktu tempuh Manado ke Bitung dan sebaliknya dari 90-120 menit menjadi 30 menit.

Di samping itu dengan adanya Tol Manado-Bitung, risiko kecelakaan lalu lintas di jalan arteri diharapkan akan berkurang.

Kehadiran tol pertama di Sulawesi Utara ini juga akan menjadi faktor pendorong berkembangnya sektor pariwisata kawasan Manado-Bitung-Likupang yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

Kawasan ini menjadi salah satu dari lima kawasan pariwisata prioritas yang akan dikembangkan tahun 2020.

Di samping itu masih banyak lagi objek wisata di Sulawesi Utara yang memiliki potensi dan belum dieksplorasi, seperti Pantai Serena, dan Air Terjun Kima Atas yang juga memerlukan dukungan infrastruktur.

Baca juga: Pembebasan lahan tol Manado-Bitung ditargetkan tuntas tahun ini
Baca juga: "Rest area" Tol Manado-Bitung buka ruang UMKM pasarkan produk

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019