New York (ANTARA) - Kurs dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya di akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena laporan penggajian (payroll) non-pertanian Amerika Serikat (AS) yang positif menyebabkan selera risiko lebih tinggi.

Pengusaha-pengusaha AS menambahkan 128.000 lapangan pekerjaan pada Oktober, Biro Statistik Tenaga Kerja A.S melaporkan pada Jumat (1/11/2019). Angka tersebut melampaui perkiraan para ekonom sebanyak 75.000 pekerjaan yang disurvei oleh MarketWatch.

Kenaikan lapangan pekerjaan terutama terjadi di perusahaan jasa makanan dan minuman, bantuan sosial, dan kegiatan keuangan, laporan itu menunjukkan. Dalam manufaktur, lapangan pekerjaan di kendaraan bermotor dan suku cadang menurun, kata biro, karena pemogokan enam minggu di General Motors.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,32 persen menjadi 97,5571 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,1127 dolar AS dari 1,1161 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2879 dolar AS dari 1,2935 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,6880 dolar AS dari 0,6907 dolar AS.

Dolar dibeli 108,63 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,25 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9880 franc Swiss dari 0,9856 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3150 dolar Kanada dari 1,3146 dolar Kanada.

Baca juga: Harga emas turun, tertekan kenaikan ekuitas dan penguatan dolar AS

Baca juga: Wall Street ditutup lebih tinggi, investor cerna data ekonomi AS

Baca juga: Analis: IHSG pekan ini berpeluang naik, ini indikatornya

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019