Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengaku akan lebih mempersiapkan diri menghadapi babak dua turnamen level Super 750 Fuzhou China Open 2019.

Di laga babak dua yang akan digelar pada Kamis (7/11) di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, China, Gregoria akan berhadapan dengan pemain unggulan pertama asal Chinese Taipei Tai Tzu Ying.

“Dia (Tai Tzu Ying) adalah lawan yang tidak mudah. Saya harus siap semuanya, harus siap capek, lebih tenang di lapangan dan bisa jaga fokus. Dari segi kecepatan, saya juga harus konsisten sampai akhir pertandingan,” kata Gregoria dikutip melalui laman resmi PBSI, Selasa.

Baca juga: Gregoria lewati babak pertama Fuzhou China Open 2019

Selain menjaga fokus, ketahanan dan konsistensi di lapangan, perempuan berusia 20 tahun itu juga mengaku harus mengurangi kesalahan-kesalahan yang kerap dibuatnya sendiri selama berlangsungnya pertandingan.

“Selama di lapangan saya juga harus lebih tenang. Kalau sudah unggul dari lawan, sebisa mungkin jangan membuat kesalahan sendiri, karena cari poinnya tidak gampang,” tutur Gregoria.

Sebelum melangkah ke babak dua, di babak pertama Gregoria menyingkirkan pebulu tangkis asal Malaysia Zhang Beiwen dalam tiga gim dengan skor 22-20, 19-21, 21-17.

Meskipun sudah berhasil melewati babak pertama, Gregoria mengaku masih belum merasa puas terhadap penampilannya pada laga tersebut.

Baca juga: Babak pertama Fuzhou China Open, Rinov/Pitha lalui Kaneko/Matsutomo

“Hari ini cara main saya malah menyusahkan saya sendiri. Itu bukan pola permainan saya yang sebenarnya, makanya jadi membuat saya capek sendiri. Puji Tuhan bisa menang, tapi saya masih belum puas dengan penampilan saya hari ini,” ungkap Gregoria.

Sementara itu, hasil berbeda diraih oleh wakil tunggal putri Indonesia lainnya, yaitu Fitriani yang terhenti di babak pertama usai ditaklukkan oleh pemain Thailand Nitchaon Jindapol dengan skor 12-21, 11-21.

Baca juga: Fuzhou China Open 2019, Fitriani terhenti di babak pertama

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019