Kami berupaya mengoptimalkan sektor pariwisata dan manufaktur sebagai potensi terbesar dari Provinsi Jawa Tengah untuk bisa menarik investor datang
Jakarta (ANTARA) - Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengandalkan sektor pariwisata di samping juga manufaktur untuk menarik investor menanamkan modalnya di wilayah tersebut.

“Kami berupaya mengoptimalkan sektor pariwisata dan manufaktur sebagai potensi terbesar dari Provinsi Jawa Tengah untuk bisa menarik investor datang,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2019 ke-15 di Jakarta, Selasa.

Dalam acara dengan tagline Trust us to invest, realize your dream itu, Ganjar Pranowo menawarkan peluang investasi di dua sektor unggulan Jawa Tengah, yaitu pariwisata dan manufaktur. Selain itu ada sektor lainnya diantaranya properti, infrastruktur, energi, dan agrikultur.

Ganjar Pranowo dalam sambutannya mengatakan target investasi Jawa Tengah tahun ini sebesar Rp47,42 triliun.

“Kami optimis mampu memenuhi target tersebut, karena kami punya daya saing dalam hal potensi, dukungan infrastruktur, tenaga kerja, dan sekaligus punya komitmen kuat untuk mendorong peningkatan investasi melalui kebijakan pro-investasi,” kata Ganjar Pranowo.

Dijelaskan, total investasi yang masuk pada periode 2015 hingga triwulan II 2019, baik PMA dan PMDN mencapai Rp211,19 triliun. Terdiri dari investasi PMA sebesar Rp110,85 triliun dengan 4.964 proyek yang menyerap 335.735 tenaga kerja, dan PMDN sebesar Rp100,34 triliun dengan 7.121 proyek yang menyerap 221.071 tenaga kerja.

Adapun investasi yang masuk di Jawa Tengah, kata Ganjar, paling banyak di sektor listrik, gas dan air, transportasi, gudang dan telekomunikasi, serta industri tekstil. Sedangkan daerah yang menjadi pilihan utamanya yaitu di Kabupaten Jepara, Kabupaten Batang, dan Kabupaten Cilacap.

“Sediakan fasilitasi dan kemudahan serta jelaskan insentif yang akan diberikan kepada calon investor sehingga investasi di Jawa Tengah dapat terus berkembang. Dengan realisasi investasi yang tinggi, akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Ganjar Pranowo.

Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah Ratna Kawuri mengatakan peserta yang hadir dan berpartisipasi pada CJIBF tercatat sejumlah 500 orang.

Terdiri dari calon investor dari luar negeri sebanyak 73 orang, dalam negeri 254 orang, pemrakarsa proyek dari kabupaten/kota dan provinsi sejumlah 70 orang, serta undangan 110 orang mencakup duta besar negara sahabat, pemerintah pusat, asosiasi usaha tingkat regional hingga pusat, BUMN dan BUMD se-Jawa Tengah, serta lembaga keuangan dan perbankan.

Baca juga: Ganjar Pranowo bakal luncurkan bank khusus UMKM dan petani
 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019