Nganjuk (ANTARA News) - Sembilan dari 14 kereta tangki (Rail Train Wagon/RTW) sudah berhasil dievakuasi dari Jembatan Sungai Brantas di Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jatim, Sabtu pagi sekitar pukul 08.15 WIB. "Sekarang tinggal merapikan kondisi rel dan peralatan evakuasi yang masih tersisa di atas badan jembatan itu," kata Humas PT Kereta Api (PTKA) Daop VII Madiun, Eko Budiyanto di Kertosono. Jika pekerjaan itu sudah selesai, jembatan yang berjarak sekitar satu kilometer di sebelah timur emplasemen Stasiun Kertosono itu sudah bisa dilalui beberapa rangkaian kereta api. "Sesuai urutannya KA Matarmaja (Jakarta Pasar Senen-Malang), yang pertama akan melintas di jembatan itu karena kereta itu sekarang sudah berada di Stasiun Kertosono," katanya. Evakuasi sembilan kereta tangki yang anjlok di atas Jembatan Sungai Brantas pada Kamis (28/8) malam sekitar pukul 19.50 WIB itu dilakukan secara maraton. Posisi kereta anjlok yang persis berada di atas badan jembatan itu menyulitkan proses evakuasi. Bahkan Kereta Kumbokarno yang didatangkan ke lokasi kecelakaan sempat kesulitan menderek beberapa gerbong tangki nahas itu lantaran alat dereknya terhalang oleh rangka jembatan. Namun demikian, lanjut Eko, proses evakuasi gerbong tangki tanpa muatan yang anjlok saat dalam perjalanan pulang dari Depot Pertamina Madiun menuju Surabaya itu sesuai target, Sabtu pagi ini. Insiden yang melumpuhkan jalur lintas selatan itu mengakibatkan delapan rangkaian kereta api Surabaya-Malang lewat Kertosono, KA Sri Tanjung (Banyuwangi-Yogyakarta), dan KA Logawa (Jember-Purwokerto) batal dioperasikan. Bahkan empat rangkaian kereta api, yakni KA Matarmaja (Malang-Jakarta Pasar Senen), KA Gajayana (Malang-Jakarta Gambir), KA Brantas (Kediri-Jakarta Tanahabang), dan KA Kahuripan (Kediri-Padalarang) pemberangkatan awalnya dari Stasiun Kertosono, Jumat (29/8). Sementara beberapa rangkaian kereta api lainnya, yakni KA Mutiara Selatan (Surabaya-Bandung PP/malam), KA Argo Wilis (Surabaya-Bandung PP/pagi), dan Bima (Surabaya-Jakarta Gambir PP) terpaksa dialihkan ke jalur lintas utara. Musibah itu menjadikan jadwal perjalanan kereta api molor. Di antaranya KA Gajayana dari Jakarta tujuan Malang, baru berangkat dari Stasiun Gambir, Jumat malam pukul 20.30 WIB, padahal rangkaian kereta kelas eksekutif itu seharusnya berangkat pukul 18.30 WIB. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008