Pencapaian ini berarti terdapat lima orang penganggur dari 100 orang angkatan kerja di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2019 turun menjadi 5,28 persen dari periode sama tahun 2018 sebesar 5,34 persen.

"Pencapaian ini berarti terdapat lima orang penganggur dari 100 orang angkatan kerja di Indonesia," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.

Suhariyanto mengatakan tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja ini didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu mencapai 10,42 persen.

Baca juga: BPS: Ekonomi Indonesia triwulan III 2019 tumbuh 5,02 persen

Selain itu, lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 7,92 persen, diploma I/II/III 5,99 persen dan universitas 5,67 persen juga masih kesulitan dalam mencari pekerjaan.

Sementara itu, kelompok umur yang mengalami pengangguran paling tinggi berada pada kisaran umur 15-24 tahun yaitu 18,62 persen.

"Semakin tinggi umur seseorang, maka tingkat pengangguran terbuka akan cenderung menurun," katanya.

Baca juga: Mendikbud diharapkan bisa selesaikan masalah pengangguran lulusan SMK

Berdasarkan provinsi, tingkat pengangguran terbuka tertinggi berada di Banten yaitu mencapai 8,11 persen dan Jawa Barat 7,99 persen.

Dalam kesempatan ini, BPS juga mencatat jumlah angkatan kerja pada Agustus 2019 sebesar 133,56 juta orang atau naik 2,55 juta dari Agustus 2018.

Dari jumlah tersebut, tambah dia, sebanyak 126,51 juta orang merupakan penduduk bekerja dan 7,05 juta orang menganggur.

"Dibanding setahun lalu, jumlah penduduk bekerja bertambah 2,5 juta orang dan pengangguran meningkat 50 ribu orang," ujar Suhariyanto.

Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan-III lebih baik dari negara lain
 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019