Hasil verifikasi dari Kemenhub ini akan memberikan catatan-catatan yang perlu ditindaklanjuti dan dipenuhi oleh Angkasa Pura I sebagai operator bandara.
Jakarta (ANTARA) - Terminal baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan, siap untuk diverifikasi oleh Direktorat Keamanan Penerbangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada 5 hingga 8 November 2019.

"Verifikasi ini bertujuan untuk memastikan bangunan terminal, bangunan penunjang beserta fasilitas, dan perangkat di dalamnya telah aman, layak, serta memenuhi standar regulator dan siap untuk dioperasionalkan,” ujar Project Manager Pembangunan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Dadang Dian Hendiana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Hasil verifikasi dari Kemenhub ini akan memberikan catatan-catatan yang perlu ditindaklanjuti dan dipenuhi oleh Angkasa Pura I sebagai operator bandara.

Pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diamanatkan oleh pemerintah kepada Angkasa Pura I untuk mengatasi permasalahan kekurangan kapasitas (lack of capacity) yang terjadi.

Baca juga: Langkah Angkasa Pura I wujudkan konektivitas Indonesia

Proyek ini terdiri dari pembangunan sisi darat yang meliputi pembangunan terminal baru dan gedung kargo serta pembangunan sisi udara yang meliputi perluasan apron.

Terminal baru Bandara Syamsudin Noor memiliki luas 77.569 meter persegi atau delapan kali lebih luas dibandingkan terminal lama yang hanya memiliki luas 9.043 meter persegi.

Beroperasinya terminal baru ini akan menambah kapasitas penumpang menjadi tujuh juta penumpang per tahun atau lima kali lebih besar dibandingkan terminal lama yang hanya dapat menampung 1,6 juta penumpang per tahun.

Terminal baru juga ditunjang dengan 42 unit konter check-in, tiga “conveyor belt”, dan ruang tunggu seluas 5.185 meter persegi. Tersedia pula lahan parkir seluas 34.360 meter persegi untuk kendaraan roda empat dan 2.420 meter persegi untuk kendaraan roda dua.

Terminal kargo baru berkapasitas 44.000 ton per tahun dari 22.297 ton per tahun yang ada saat ini. Sedangkan apron bertambah menjadi 129.812 meter persegi dan mampu menampung 16 pesawat berbadan sedang (narrow body) dari yang sebelumnya hanya 80.412 meter persegi dan hanya dapat menampung delapan pesawat berbadan sedang.

“Hadirnya terminal baru Bandara Syamsudin Noor ini adalah bagian dari komitmen Angkasa Pura I untuk terus meningkatkan layanan kebandarudaraan berstandar internasional dengan mengutamakan prinsip safety, security, services, dan compliance. Terminal baru ini diharapkan dapat menjadi ikon baru kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan,” tambah Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi.
Baca juga: Angkasa Pura gandeng ACI tingkatkan pelayanan Bandara Adi Soemarmo

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019