konsumsi rumah tangga mendominasi struktur produk domestik regional bruto (PDRB) provinsi itu, yakni sebesar 63,93 persen.
Palembang (ANTARA) - Laju pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan melambat pada kwartal III/2019 ari periode yang sama 2018 dari sebesar 6,14 persen menjadi 5,67 persen.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi secara year on year (yoy) yang dihitung Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel itu salah satunya dipicu oleh perlambatan pada komponen konsumsi rumah tangga.

Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih di Palembang, Selasa, mengatakan bahwa konsumsi rumah tangga mendominasi struktur produk domestik regional bruto (PDRB) provinsi itu, yakni sebesar 63,93 persen.

“Konsumsi rumah tangga pada kuartal III/2019 sebesar 4,12 persen sementara pada tahun lalu pertumbuhannya sebesar 4,52 persen,” kata dia.

Baca juga: Wamenkeu proyeksikan pertumbuhan akhir 2019 kisaran 5,05-5,06 persen

Endang menjelaskan meski komponen yang memiliki andil besar terhadap perekonomian Sumsel itu melambat, namun bukan berarti daya beli masyarakat juga turun karena secara volume konsumsi dalam indeks tendensi konsumen (ITK) masih sebesar 104,59 yang berarti konsumen masih optimistis.

Berdasarkan catatan BPS, komponen makanan dan minuman non alkohol menduduki peringkat pertama dalam pertumbuhan konsumsi rumah tangga, yakni sebesar 5,40 persen. Selanjutnya disusul komponen transportasi/angkutan, rekreasi dan budaya, serta pendidikan.

“Pertumbuhan komponen-komponen tersebut sejalan adanya momen Idul Adha dan musim haji, serta ada pula tahun ajaran baru 2019/2020 untuk berbagai jenjang pendidikan,” kata dia.

Endang menambahkan bahwa pihaknya berharap pemerintah daerah dapat mendongkrak struktur lain dalam PDRB Sumsel, salah satunya investasi. “Tidak apa-apa konsumsi turun asal investasinya bisa naik, itu lebih bagus,” kata dia.

Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan-III lebih baik dari negara lain

Menurut dia, laju investasi yang masuk dalam komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) menunjukkan peningkatan signifikan, yakni tumbuh sebesar 3,01 persen dari sebelumnya 0,96 persen.

Pihaknya menilai hal itu tidak terlepas dari realisasi belanja modal pemerintah Sumsel yang meningkat sebesar 0,67 persen.

“Selain itu ada pula pembangunan beberapa infrastruktur yang berlangsung di Sumsel, seperti jalan tol Kayu Agung—Lampung dan PLTU mulut tambang serta transmisi Sumatra 500 KV,” kata dia.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019