Paris (ANTARA) - Prancis untuk pertama kali akan menetapkan kuota jumlah pekerja migran dari luar Uni Eropa yang diizinkan masuk ke negara itu, menurut Menteri Ketenagakerjaan Prancis Muriel Penicaud pada Selasa, satu langkah yang telah lama diupayakan oleh partai sayap kanan.

Berbicara di saluran TV Prancis BFM TV, Menteri Penicaud mengatakan kuota ini akan ditetapkan pada musim panas mendatang dan menambahkan pemerintah akan menyusun daftar profesi terkait untuk dimasukkan ke dalam kuota.



Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe pada Oktober lalu menyebutkan ia tidak keberatan memperkenalkan kuota bagi migran, bagian dari upaya pemerintahannya untuk memperhatikan kekhawatiran para pemilih soal migrasi yang dimanfaatkan oleh musuh politiknya sayap kanan.

Pemerintah, yang bersekutu dekat dengan Presiden Emmanuel Macron, sedang dalam posisi sulit sebab pihaknya juga berada di bawah tekanan pendukungnya sendiri yang menentang langkah apa pun, yang dianggapnya sebagai kaki tangan sayap kanan.

"Prioritas kami adalah membantu warga Prancis kembali ke bursa kerja. Kemudian untuk menyambut pengungsi dan memungkinkan mereka mendapatkan pekerjaan," kata Penicaud.

"Jika masih ada kebutuhan, demi kepentingan negara dan perusahaan, kami akan mendatangkan orang-orang yang kami butuhkan, tergantung pada profesi mereka dan kualifikasi mereka."



Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019