Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena logam mulia tertekan oleh dolar atau greenback yang lebih kuat serta data ekonomi positif dari Amerika Serikat.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun tajam sebanyak 27,4 dolar AS atau 1,81 persen, menjadi ditutup pada 1.483,7 dolar AS per ounce.

Indeks aktivitas sektor jasa-jasa AS dari Institute for Supply Management (ISM) - asosiasi manajemen persediaan tertua dan terbesar di dunia - naik menjadi 54,7 persen pada Oktober, dari 52,6 persen pada September, dengan berita ekonomi positif menumpulkan permintaan safe haven untuk emas, mendorong harga emas menyentuh level terendah sesi baru tak lama setelah data dirilis.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,44 persen menjadi 97,93 pada pukul 18.30 GMT, sesaat sebelum penyelesaian transaksi emas.

Harga emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.

Adapun harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 49,8 sen atau 2,76 persen, menjadi ditutup pada 17,568 dolar AS per ounce; platinum untuk pengiriman Januari turun 8,1 dolar AS atau 0,86 persen, menjadi 930,6 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, emas berjangka juga turun 0,3 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.511,1 dolar AS per ounce pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena kenaikan ekuitas AS dan greenback yang lebih kuat telah mengurangi permintaan terhadap emas.

Baca juga: Bursa saham Inggris menguat, saham Roll-Royce Holding naik 4,46 persen

Baca juga: Indeks IBEX-35 Spanyol berakhir melemah 0,09 persen


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019