Jakarta (ANTARA) - Untuk menggenjot peningkatan produksi bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri, PT Pertamina memprioritaskan pembangunan empat kilang.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina Ignatius Tallulembang di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu, mengatakan dari enam proyek, empat diantaranya difokuskan untuk peningkatan daya saing.

Lebih lanjut ia menjelaskan, jika program prioritas tersebut terlaksana maka per harinya Pertamina dapat memproduksi 1,5 juta barel BBM untuk menekan impor.

Baca juga: Erick Thohir: Keputusan valuasi Pertamina-Aramco hingga akhir tahun

Optimalisasi pembangunan kilang tersebut diantaranya adalah kilang Balikpapan, Balongan, Bontang dan kilang Cilacap. Untuk kilang Cilacap saat ini masih menghitung valuasi nilai bersama dengan mitra yaitu Saudi Aramco.

Ignatius mengatakan pembangunan kilang Pertamina tersebut sesuai dalam agenda refinery development master plan (RDMP) yang telah disusun dalam rangka membangun kemandirian energi nasional.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir berkomitmen mendorong valuasi Pertamina-Saudi Aramco dalam kerja sama pengembangan kilang pengolahan minyak di Cilacap, Jawa Tengah selesai sebelum akhir tahun 2019.

Jika valuasi selesai dan dilanjutkan dengan operasional kilang berkapasitas 400.000 barel per hari (bph) ini, maka diharapkan dapat menurunkan defisit transaksi berjalan karena mengurangi impor bahan bakar minyak.

Baca juga: Menteri BUMN dorong percepatan pembangunan kilang minyak

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019