ekspansi yang dilakukan Idemitsu menjadi penanda bahwa iklim investasi di Indonesia terbilang baik di tengah kelesuan manufaktur dan perekonomian global.
Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Pabrik pelumas kedua milik PT Idemitsu Lube Techno Indonesia mulai beroperasi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, dengan nilai investasi 52 juta dolar AS, yang ditandai dengan acara peresmian oleh Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam.

“Kementerian Perindustrian menyambut baik hadirnya PT Idemitsu Lube Techno Indonesia (ILTI) plant Cikarang yang merupakan plant kedua setelah plant pertama di Karawang yang beroperasi sejak  2005 dengan nilai investasi sebesar 18 Juta dolar AS dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 210 orang,” kata Khayam di Cikarang,  Kamis.

Khayam menyampaikan, ekspansi yang dilakukan Idemitsu menjadi penanda bahwa iklim investasi di Indonesia terbilang baik di tengah kelesuan manufaktur dan perekonomian global.

Pabrik seluas 8 hektare di Greenland International Industrial Center (GIIC) tersebut memproduksi pelumas untuk produk otomotif maupun kebutuhan industri.

Beroperasinya pabrik ini meningkatkan kapasitas produksi pelumas Idemitsu menjadi 115 kiloliter per tahun, meningkat dari sebelumnya 65 kiloliter per tahun.

Baca juga: Menperin sampaikan jurus dongkrak daya saing industri nasional

Dari total produksi tersebut, Idemitsu mampu memenuhi 92 persen pelumasnya untuk pasar dalam negeri dan delapan persennya untuk pasar ekspor, yakni ke Asia Tenggara, Australia, Timur Tengah, dan Rusia.

Dengan demikian, utilisasi perusahaan saat ini mencapai 70 persen dari total kapasitas produksi pelumas.

Presiden Direkur PT Idemitsu Lube Techno Indonesia Toshiki Ikeda menyampaikan, ekspansi pabrik yang dilakukan Idemitsu bertujuan untuk menambah volume produksi pelumas, yang tren kebutuhan terus meningkat di Indonesia.

“Kapasitas di Karawang sudah hampir full. Tanahnya terbatas, jadi tidak bisa lagi ekspansi di sana. Makanya kami pilih di Cikarang,” ujar Ikeda.

Selain itu, perusahaan juga percaya bahwa bisnis di Indonesia akan tumbuh dengan bagus sehingga Idemitsu tak ragu membangun pabrik kedua.

Menurut Ikeda, pabrik di Cikarang mulai mengadopsi sistem Industri 4.0 dengan adanya otomasi dari beberapa proses produksi, di antaranya pada tahap pencampuran atau blending.

Selanjutnya, proses produksi terekam oleh sistem yang dapat langsung tercatat oleh kantor pusat Idemitsu di Jepang.

“Saat ini memang belum sepenuhnya otomasi, namun kami menuju industri 4.0 yang dicanangkan Pemerintah Indonesia,” tukas Ikeda.
Baca juga: Enam "jurus" Bahlil Lahadalia sambut investasi ke Indonesia

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019