Kuala Lumpur (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah menegaskan pihaknya belum memutuskan permintaan dari Kamboja untuk mendeportasi pemimpin oposisi, yang juga Wakil Presiden Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP), Mu Sochua.

Saifuddin kepada wartawan di lobi Parlemen, Kamis, mengatakan Malaysia telah menerima permintaan dari Kamboja untuk mengembalikan mereka dan telah menjawabnya.

"Tapi kami membuat keputusan sendiri. Saya pikir Imigrasi ingin mewawancarainya dan mungkin ingin tahu niatnya untuk datang. Tapi sejauh menyangkut Wisma Putra (Kemenlu), kami tidak dalam posisi untuk mendeportasi orang dan kami juga tidak suka melakukan itu," katanya.

Dia mengatakan pihaknya membuat keputusan sendiri bukan karena permintaan atau gangguan apa pun dari negara luar.

Dia mengatakan Imigrasi hanya melindungi kepentingan Malaysia dan pihaknya tidak akan ikut campur dalam hal-hal yang terkait dengan negara lain tetapi tetap mengikuti mereka.

Dia juga membantah bahwa pemerintah Malaysia berada di bawah tekanan dari Kamboja untuk menangkap siapa pun yang dianggap menentang Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.

Sebelumnya, kantor Imigrasi Kuala Lumpur International Airport (KLIA) diberitakan telah menahan Mu Sochua pada Rabu malam (6/11).

Penahanan tersebut dilakukan sebelum rencana pengembalian para pemimpin CNRP yang diasingkan, termasuk Mu Sochua dan pendiri CNRP Sam Rainsy, ke Kamboja.

Baca juga: Pemimpin oposisi Kamboja ditahan di Malaysia

Baca juga: Dubes Kamboja interupsi konferensi pers petinggi oposisi di Jakarta

Baca juga: PM Prayuth Chan-ocha mungkin tak izinkan Sam Rainsy masuk Thailand

 

Indonesia - Malaysia bersatu lawan diskriminasi sawit

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019