Tanaman mulai dapat dipanen pada umur 24 bulan setelah tanam di lapangan dan juga relatif tahan terhadap penyakit Ganoderma
Jakarta (ANTARA) - PT Minamas Plantation melalui pusat penelitiannya Minamas Research Centre (MRC) pada awal 2020 siap melepas benih unggul iCalix ke pasaran guna mendukung peremajaan sawit serta peningkatan produktivitas sawit nasional.

Direktur Utama Minamas Plantation Shamsuddin Muhammad di Jakarta, Kamis, mengatakan pada Pebruari 2019 pihaknya telah resmi menerima Surat Persetujuan Penerbitan Benih Kelapa Sawit (SP2BKS) dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan).

"Kami telah memulai riset dan pengembangan benih unggul iCalix sejak tahun 2010 melalui pusat penelitian MRC yang berlokasi di Riau," katanya.

Menurutnya, benih yang diproduksi dan disalurkan saat ini merupakan benih iCalix yang didapatkan dari persilangan antara induk Dura Banting terseleksi dengan induk Pisifera AVROS yang berasal dari Afrika.

Kedua jenis induk sawit tersebut, lanjutnya, dinilai paling cocok untuk menghasilkan bibit berkualitas dengan tingkat produksi yang tinggi.

Head MRC Shahrakbah Yacob menambahkan benih iCalix memiliki potensi produksi Tandan Buah Segar (TBS) hingga 30,9 ton/hektar/tahun dan juga bisa menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) 8,5 ton/hektare/tahun.

"Selain itu memiliki keunggulan dari sisi kandungan dan produksi minyak yang tinggi serta pertumbuhan tinggi pohon yang agak lambat," katanya.

Benih jenis ini, lanjutnya, juga memiliki rasio oil to bunch yang tinggi artinya memiliki potensi kandungan minyak yang tinggi dalam setiap tandannya.

"Tanaman mulai dapat dipanen pada umur 24 bulan setelah tanam di lapangan dan juga relatif tahan terhadap penyakit Ganoderma," ujarnya.

Hingga saat ini, kapasitas produksi benih iCalix mampu mencapai 2 juta butir kecambah/tahun dan penggunaannya lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan internal dahulu, sebelum dipasarkan secara komersial ke pelanggan eksternal, termasuk kebun plasma.

Selain itu, benih iCalix nantinya juga akan dipasarkan ke sejumlah negara produsen sawit seperti India, Thailand, dan Gabon di Afrika, jika kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi.

Baca juga: Dirjen Perkebunan janji tuntaskan permasalahan sawit percepat PSR

Baca juga: Wapres dorong peremajaan 185 ribu hektare untuk produktivitas sawit

Pewarta: Subagyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019