Awal idenya dari hasil menghadiri diskusi penderita gangguan pendengaran
Jakarta (ANTARA) - Pelajar kelas 12 Jakarta Intercultural School, Sharrey Suhendra menggagas pembuatan aplikasi pada telepon seluler bagi masyarakat untuk membantu penderita gangguan pendengaran bernama "iHeart ID".

"Awal idenya dari hasil menghadiri diskusi penderita gangguan pendengaran," kata Sharrey melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Sharrey menjelaskan salah satu peserta diskusi itu menceritakan perjalanan hidup tanpa alat bantu indra pendengaran, kemudian tercetus ide menciptakan aplikasi pada telepon seluler.

Sharrey mengatakan aplikasi iHeart ID dapat diunduh melalui google "play store" pada telepon seluler guna membantu dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap komunitas gangguan pendengaran.

Baca juga: Siswi SMA ciptakan aplikasi informasi bahaya plastik

"Aplikasi iHEARt ID ini diciptakan untuk mengedukasi dan menyebarkan kesadaran kepada orang tua tentang pentingnya campur tangan orang tua sedini mungkin bagi anak-anak yang terkena gangguan pendengaran dan juga komunitas tuna rungu di Indonesia," ujar Sharrey.

Ia menjelaskan, aplikasi ini menyuguhkan pengetahuan dasar dan fondasi yang diperlukan bagi pengguna aplikasi untuk pengenalan dan menjadi terbiasa dengan “gangguan pendengaran”.

Aplikasi telepon seluler tersebut berguna bagi masyarakat ketika bertemu dengan keluarga atau temannya yang menderita tuna rungu.

lebih lanjut, pengguna aplikasi akan memiliki akses informasi seperti langkah yang telah dilakukan pemerintah berupa statistik, penemuan teknologi, rehabilitasi, pengetahuan mengenai gangguan pendengaran saat hamil.

Baca juga: Mahasiswa UI buat aplikasi layanan titip motor

"Beragam kuis juga tersedia di dalam aplikasi untuk menguji pengguna aplikasi tentang apa yang sudah mereka pelajari," tutur Sharrey.

Melalui aplikasi itu, Sharrey berharap tidak ada kesenjangan antara komunitas tuna rungu dengan masyarakat biasa, dan mendapatkan perlakuan, tindakan, serta pelayanan yang adil.

Sebelumnya, saudara kembar Sharrey, Shanney Suhendra juga menciptakan aplikasi mengenai informasi bahaya menggunakan plastik bernama "Ocean Blue ID".

Baca juga: Damri luncurkan aplikasi pembelian tiket

Shanney menggagas aplikasi Ocean Blue ID agar mengingatkan masyarakat agar tidak menggunakan plastik sekali pakai guna mengatasi ancaman bahaya dari sampah plastik.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019