Jakarta (ANTARA News) - Hingga Rabu petang, sebanyak 15 orang bakal calon anggota legislatif (caleg) dari 675 bakal caleg Partai Golkar mengajukan pengunduran diri sebagai dengan berbagai alasan seperti faktor usia dan lain-lain. "Sampai Rabu petang ini, ada 15 bakal caleg yang mengundurkan diri," kata Wakil Ketua Pelaksana Harian Badan Pengendalian dan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Golkar Firman Soebagyo di Jakarta, Rabu. Menurut Firman, alasan pengunduran para bakal caleg tersebut bermacam-macam, seperti karena faktor usia dan lainnya. Untuk itu, katanya, DPP Partai Golkar saat ini sedang memproses pengunduran diri para bakal caleg tersebut. "Namun, yang jelas dari 15 bacaleg yang mengajukan pengunduran diri tersebut tidak ada nama Yuddy Chrisnandi," kata Firman. Yuddy Chrisnandi mundur dari Partai Golkar Sementara itu, Yuddy Chrisnandi di Gedung DPR, Rabu siang, telah resmi menyatakan pengunduran dirinya sebagai bakal caleg Partai Golkar. Surat pengunduran diri Yuddy telah diserahkan kepada Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono, yang juga Ketua DPR RI. Sebelumnya Partai Golongan Karya (Golkar) mendaftarkan 675 bakal calon anggota legislatif (caleg) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Jumlah tersebut terdiri dari 207 perempuan dan 468 laki-laki. Dari 675 orang bakal caleg, sekitar 60 persen di antaranya adalah "wajah-wajah lama". Sementara, nama yang disebut-sebut akan dicalonkan, seperti Fadel Muhammad tidak masuk dalam daftar bakal caleg Golkar 2009. Sedangkan anggota DPR seperti Theo L Sambuaga, Abdul Ghafur, dan Slamet Effendi Yusuf, tidak dicalonkan kembali karena sudah lebih tiga periode menjadi anggota DPR. Sejumlah artis terkenal seperti Jeremy Thomas, Tantowi Yahya, dan Nurul Arifin juga masuk dalam daftar nama bakal caleg yang diajukan Golkar. Sementara bakal caleg dari tokoh muda yaitu pengamat politik Indra J Piliang dan Jeffry Geovani. Seleksi bakal calon anggota legislatif Partai Golkar dilakukan secara bertingkat mulai dari tingkat daerah. Komposisi bakal caleg Partai Golkar dari segi pendidikan yakni 6 persen berpendidikan D3, 55 persen bergelar Sarjana (S1), 30 persen bergelar Master (S2) dan 5 persen berpendidikan S3.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008