Jakarta (ANTARA) - China resmi memulai riset untuk jaringan 6G untuk mendukung inovasi terkini di jaringan nirkabel, meski pun saat ini belum banyak negara yang mengadopsi jaringan 5G.

Reuters melansir Science and Technology Daily, yang diterbitkan oleh Kementerian Sains dan Teknologi China, pemerintah China dan sejumlah lembaga riset bertemu saat ini untuk membicarakan penelitian 6G dan grup pengembangan.

Kabar rencana riset 6G ini muncul beberapa hari setelah tiga operator seluler di China mengeluarkan layanan 5G untuk lingkup nasional. Semula China berencana mengeluarkan internet ulta-cepat 5G pada 2020, namun, dipercepat setelah hubungan dengan Amerika Serikat memanas.

Negara maju di dunia berlomba-lomba mengeluarkan jaringan 5G, yang diyakini 20 kali lebih cepat dari jaringan 4G dan berfungsi untuk teknologi otonom seperti mobil swakemudi.

Korea mengadopsi jaringan 5G untuk konsumen tahun ini, mendahului China dan AS.

Jaringan 5G juga menjadi salah satu pemicu konflik antara AS dengan China pertengahan tahun ini. Huawei Technologies, salah satu perusahaan besar penyedia infrastruktur jaringan, turut memiliki portofolio untuk menyediakan 5G di berbagai tempat.

Pemerintah AS mencurigai Huawei digunakan sebagai mata-mata oleh pemerintah China, mereka melarang perusahaan AS untuk berdagang dengan sejumlah perusahaan China.

AS dikabarkan berusaha meyakinkan negara yang bersekutu dengan mereka untuk tidak menggunakan 5G dari Huawei.


Baca juga: Layanan 5G hadir di China, harganya sama dengan jaringan 4G

Baca juga: Hampir 20 ribu menara pemancar telekomunikasi 5G berdiri di China

Baca juga: Shenzhen bangun 7.000 stasiun pemancar 5G

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019