Gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memangkas eselon tentunya akan positif bagi percepatan investasi di dalam negeri...
Jakarta (ANTARA) - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai bahwa penyederhanaan jabatan eselon menjadi dua level dapat mempercepat pengambilan keputusan dan tindakan administrasi pemerintahan.

"Gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memangkas eselon tentunya akan positif bagi percepatan investasi di dalam negeri, administrasi yang njelimet juga bisa menjadi lebih cepat," ujar Peneliti Indef Rusli Abdullah ketika dihubungi di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan bahwa dengan birokrasi yang bisa lebih cepat maka diharapkan dapat mendongkrak daya saing Indonesia. "Daya saing kita turun, dampaknya akan terasa terhadap investasi di dalam negeri," ucapnya.

Ia menyampaikan Forum Ekonomi Dunia (WEF) mengeluarkan Indeks Daya Saing Global (GCI) tahun 2019 yang menempatkan Indonesia di ranking 50. Laporan itu menyebutkan Indonesia mengumpulkan skor 64,6 atau turun tipis 0,3 dibandingkan tahun lalu.

Ia berharap penyederhanaan eselon di setiap kementerian segera direspon karena memiliki dampak yang baik ke depannya bagi birokrasi di Indonesia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam pidato pelantikannya di MPR pada 20 Oktober 2016 menyampaikan bahwa penyederhanaan birokrasi harus terus dilakukan besar-besaran. Investasi untuk penciptaan lapangan kerja harus diprioritaskan.

"Eselonisasi harus disederhanakan. Eselon I, eselon II, eselon III, eselon IV, apa tidak kebanyakan? Saya minta untuk disederhanakan menjadi dua level saja, diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompetensi," kata Presiden.

Baca juga: Pengamat: Hilangkan eselon, kirim ke fungsional

Baca juga: Mensesneg: Perampingan eselon tak berkaitan dengan penurunan pangkat


 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019