Jakarta (ANTARA) - Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengatakan kekalahan yang dialaminya pada hari ini disebabkan pola permainan lawan yang banyak menyerang, sehingga membuat mereka tertekan sepanjang pertandingan.

Dalam pertandingan babak perempat final Fuzhou China Open 2019 yang berlangsung pada Jumat (8/11), Ahsan/Hendra ditaklukkan pasangan asal Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam dua gim dengan skor 13-21, 20-22.

"Mereka (Aaron/Soh) memang pemain yang bagus, dari sebelum-sebelumnya juga sudah bagus mainnya. Tadi kami banyak di-blok sama mereka, jadi kena serang terus, tertekan terus," kata Hendra dikutip melalui laman badmintonindonesia.org, Jumat.

Baca juga: Ahsan/Hendra dihentikan Aaron/Soh di perempat final Fuzhou China Open

Senada dengan Hendra, Ahsan juga mengakui keunggulan lawan. Dia juga sama-sama merasa tertekan akibat serangan-serangan yang dilancarkan oleh pasangan asal negeri jiran tersebut, mulai dari awal hingga akhir pertandingan.

"Kalau dibandingkan dengan pertemuan sebelum-sebelumnya, penampilan mereka kurang lebih sama. Tapi hari ini kami yang berbeda. Hari ini kami lebih banyak tertekan dan pengembalian bolanya juga sering telat," tutur Ahsan.

Pria yang kini berusia 32 tahun itu menambahkan kekalahannya hari ini juga disebabkan kondisi fisik yang mulai menurun, terutama setelah menyelesaikan laga babak kedua pada Kamis (7/11) kemarin.

Baca juga: Empat wakil Indonesia lolos ke perempat final Fuzhou China Open 2019

Baca juga: Lalui Lamsfuss/Seidel, Minions rebut tiket semifinal Fuzhou China Open


"Pengaruh dari pertandingan kemarin pasti ada, yaitu kondisi jadi menurun. Tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin, khususnya ketika masuk di gim kedua tadi. Sayangnya, perjuangan kami masih belum berhasil," ungkap Ahsan.

Sebelumnya, di babak kedua Fuzhou China Open 2019 yang berlangsung pada Kamis (7/11) kemarin, Ahsan/Hendra menaklukkan pasangan China Ou Xuan Yi/Zhang Nan melalui pertarungan sengit dan reli panjang dengan skor 11-21, 21-18, 30-29.

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019