Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Vietnam meyakini akan saling mendukung dan bekerja sama saat dua negara itu bersama-sama menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) pada 2020.

Keyakinan itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dan Wakil Menteri Luar Negeri Vietnam To Anh Dung usai menghadiri acara Peringatan 60 Tahun Saling Kunjung Soekarno dan Ho Chi Minh di Jakarta, Jumat.

"Tahun depan, Indonesia dan Vietnam untuk kedua kalinya akan duduk pada Dewan Keamanan PBB pada saat yang sama, karena pada 2008 kita pernah mengalami hal serupa. Ini semua menunjukkan hubungan kita dengan Vietnam dalam posisi yang baik," terang Retno usai meresmikan kegiatan pameran foto pada acara peringatan di Gedung Arsip Nasional.

Ia menjelaskan Indonesia dan Vietnam akan terus membina kerja sama dan bahu-membahu saat menjadi anggota tidak tetap DK-PBB sebab hubungan baik dua negara telah terjalin sejak masa para pendiri bangsa, dibuktikan adanya kegiatan saling kunjung pada 1959 antara Presiden RI pertama Ir Soekarno ke Vietnam dan Presiden Vietnam Ho Chi Minh.

"Hubungan baik ini dibentuk, diubah, dibangun berdasarkan sejarah dan sejarah tidak lepas dari persahabatan antara founding fathers Indonesia dan Vietnam," tambah Retno.
 
Menlu Retno LP Marsudi (tengah) memimpin pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai Timur Tengah di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Rabu (22/5/2019). ANTARA FOTO/HO/Kemenlu/pras.


Sejalan dengan pendapat Retno, Wamenlu Vietnam To Anh Dung juga meyakini dua negara dapat saling mendukung saat menjadi anggota tak tetap DK-PBB, karena Indonesia dan Vietnam memiliki sejumlah pandangan, nilai, dan prinsip yang sama.

"Buat saya, Indonesia dan Vietnam memiliki banyak kesamaan. Misalnya, kami adalah dua negara yang sama-sama menginginkan perdamaian serta ketertiban dunia, kami juga sama-sama negara anggota ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, red) yang memiliki banyak kesamaan nilai dan prinsip," terang To Anh Dung saat ditemui di kesempatan berbeda di Gedung Arsip Nasional.

Menurut dia, saat menjabat sebagai anggota tak tetap DK-PBB, Indonesia dan Vietnam dapat menjadi ujung tombak negara-negara anggota untuk membahas masalah keamanan dunia seperti konflik di Timur Tengah, Afghanistan, dan Semenanjung Korea, serta stabilitas di kawasan Asia Tenggara.

Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap DK-PBB untuk periode 2019-2020, sementara Vietnam menjadi anggota tidak tetap pada periode 2020-2021. Sebelumnya, Indonesia pernah menjabat posisi yang sama pada periode 2007-2008, dan Vietnam juga sempat menjadi anggota tak tetap DK-PBB pada 2008-2009.

Baca juga: Indonesia, Vietnam peringati 60 tahun kunjungan Soekarno, Paman Ho

Baca juga: Indonesia pimpin pertemuan DK PBB tentang situasi Timur Tengah

 

Presidensi Indonesia di DK PBB tuai apresiasi

 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019