Jakarta (ANTARA) - Polda Kepulauan Riau menggelar bakti sosial kesehatan operasi katarak gratis di RS Bhayangkara Polda Kepulauan Riau, Batam, Sabtu (9/11).

Siaran pers, Minggu, menyebutkan bakti sosial diadakan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang dihelat Polda Kepulauan Riau bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait ini mendapatkan antusias dari kalangan masyarakat.

Kegiatan ini dihadiri sebanyak 334 pasien dari tujuh kota/kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau. Setelah diverifikasi, 152 pasien dinyatakan memenuhi persyaratan dan sisanya 182 pasien tidak memenuhi syarat mengingat 101 pterigium (lemak menutupi lensa mata), 43 katarak immatur (katarak belum matang), 27 visus baik (masih tajam penglihatan ) dan 11 hanya iritasi mata.

"152 pasien yang dinyatakan lolos terdiri dari 81 laki-laki dan 71 perempuan. Masing-masing perwakilan dari Kota Batam 97 orang, Kabupaten Karimun 37 orang, Kabupaten Bintan 8 orang, Kota Tanjung Pinang 6 orang dan Kabupaten Lingga 4 orang," ujar Kabid Humas Polda Kepulauan Riau, Komisaris Besar Polisi Erlangga, dalam keterangannya.

Juga baca: Layanan SIM Keliling saat Hari Pahlawan ada di tiga lokasi

Juga baca: Jelang Hari Pahlawan, Kodim 0621 ajak milenial Bogor kuasai teknologi

Menurut dia, kegiatan ini terlaksana atas kerja sama Polda Kepri bersama Himpunan Bersatu Teguh, Bala Bentara Indonesia, Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), RS Awal Bros Batam, RS BP Batam, Dinkes Prov Kepri, BP Batam dan Melayu Raya.

"Bakti sosial kesehatan ini juga diisi penyerahan bantuan mikroskop kepada enam SMA di Kota Batam serta pemberian plakat dan piagam penghargaan
kapolda kepada Andreas Sofiandi, Andry Wibowo dan 12 dokter spesialis mata," katanya.

Erlangga mengatakan kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat, khususnya mencegah kebutaan yang disebabkan katarak.

Dia menyebutkan dari catatan per dua juta penduduk Indonesia sebanyak 1,5 persennya menderita katarak dan lebih dari 50 persennya kasus mata katarak ini menyebabkan kebutaan dan Indonesia menempati peringkat kedua kasus kebutaan tertinggi setelah Etiopia dan peringkat pertama di Asia Tenggara.

"Dengan risiko serta jumlah tersebut, Polda Kepri dan jajaran serta stakeholder terkait bersama-sama menyelenggarakan kegiatan sosial ini," tuturnya. ***2***

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019