Kupang (ANTARA) - Komandan Korem 161/Wirasakti di Kupang, Brigadir Jenderal TNI Syaiful Rahman, mengajak generasi muda alias milenial untuk tetap menghargai perjuangan para pahlawan yang telah gugur di pertempuran demi Indonesia dengan tetap menjaga keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia.

"Kita semua khususnya generasi milenial saat ini harus tetap mengingat bahwa negera ini bisa berdiri sampai dengan saat ini adalah jerih payah para pahlawan kita. Oleh karena itu tugas kita saat ini adalah untuk tetap menjaganya," katanya kepada ANTARA, di Kupang, Minggu (10/11).

Hal ini dia sampaikan berkaitan peringatan hari Pahlawan yang jatuh pada hari ini yang diperingati di seluruh wilayah Indonesia.

Generasi muda, kata dia, harus memelihara semangat perjuangan para pahlawan dengan memaknai sebagai suatua buah perjuangan juga di era saat ini.

Juga baca: Pahlawan menurut Anies Baswedan

Juga baca: Pemerintah Surabaya beri penghargaan untuk Emo-Demo pada Hari Pahlawan

Juga baca: Pahlawan masa kini itu tidak hoaks anarkis dan provokator

"Sehingga dengan demikian dengan kita menyadari dan menghargai perjungan para pendahulu kita, maka kita menjadi pahlawan masa kini," tutur dia.

Artinya bahwa setiap orang kata dia bisa menjadi pahlawan di bidangnya masing-masing dengan bekerja keras dan mengisi kemerdekaan yang ada dengan hal-hal positif.

Menjadi pahlawan itu kata dia tidak harus menjadi seorang tentara dengan mengangkat senjata. Tetapi menjadi seorang yang memiliki prilaku yang baik dengan tidak menyebarkan berbagai berita bohong merupakan bagian dari pahlawan.

"Kita bisa menjadi pahlawan bagi diri kita sendiri dan lingkungan kita, jika kita tidak terlibat dalam menyebarkan hoaks serta tidak menjadi provokator yang berujung pada konflik," tambah dia.

Generasi milenial saat ini ujar komandan berbintang satu itu juga harus bisa berinovasi bagi pembangunan di negara ini serta mampu mengharumkan nama bangsa sebagai bagian dari mengisi kemerdekaan yang diperoleh saat para pahlawan berjuang.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019