Secara administrasi sudah lengkap hanya tinggal penambahan data
Belitung,Babel (ANTARA) - Tokoh pejuang asal Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, H.AS Hanandjoeddin akan kembali diusulkan sebagai pahlawan nasional setelah tahun lalu belum disetujui oleh pemerintah pusat.

Anggota tim penelusur data perjuangan H.AS Hanadjoeddin sekaligus penulis buku Sang Elang, kisah perjuangan Hanadjoeddin di kancah revolusi perjuangan kemerdekaan, Haril Andersen mengatakan pengusulan tersebut akan dilakukan pada April tahun depan.

"Kami sedang melengkapi kekurangan data yang diminta oleh Pemerintah Pusat sehingga akan lebih siap dan pada April tahun 2020 akan diusulkan kembali," katanya di Tanjung Pandan, Minggu.

Menurut dia, adapun kegiatan yang dilakukan saat ini adalah melakukan napak tilas di daerah perjuangan H.AS Hanandjoeddin sehingga nantinya akan dibangun monumen perjuangan H.AS Hanandjoeddin.

Baca juga: Monumen Pahlawan Nasional Depati Amir diresmikan


"Kemarin juga sudah dilakukan koordinasi dengan TNI Angkatan Udara dan Korps Paskhas Lanud Abdurrahman Saleh nama yang bersangkutan akan digunakan sebagai nama jalan di sana," ujarnya.

Ia menambahkan, nama H.AS Hanandjoeddin juga akan diabadikan menjadi nama untuk balai prajurit di satuan Paskhas TNI AU Makassar.

"Secara administrasi sudah lengkap hanya tinggal penambahan data. Data itu ada dua poin yakni semasa beliau menjabat Bupati Belitung dan data perjuangan beliau semasa revolusi fisik atau pertempuran-pertempuran yang beliau ikuti," katanya.

Letkol Pas (Purn) H.AS. Hanandjoeddin lahir di Tanjung Tikar, Sungai Samak, Kabupaten Belitung pada 5 Agustus 1910 adalah tokoh militer Indonesia dan pernah menjabat sebagai Bupati Belitung periode 1967 - 1972.

Namanya kini diabadikan di Bandara Internasional H.AS. Hanandjoeddin dan Pangkalan Komando TNI AU H.AS. Hananjoeddin di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung. 


Baca juga: Presiden Jokowi beri gelar pahlawan kepada enam tokoh

 

Pewarta: Kasmono
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019