Bandarlampung (ANTARA News) - Kalangan sopir truk angkutan barang kebutuhan pokok mengeluhkan aksi "bajing loncat", tindak kejahatan di atas kendaraan truk yang melintas di jalur Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum). "Sampai sekarang kami masih sering was-was kalau melintas Jalinsum, apalagi malam hari," kata Joko, pengemudi truk asal Kabupaten Pesawaran di Bandarlampung, Sabtu. Ia menuturkan, temannya baru-baru ini mengalami kerugian ratusan juta rupiah, karena menjadi korban "bajing loncat" saat melintas di jalur Jalinsum antara Bakauheni - Kota Bandarlampung. "Waktu itu terpal sebuah kendaraan truk yang mengangkut suku cadang tiba-tiba sudah terbuka sebagian dengan posisi barang sudah agak miring. Ternyata setelah dicek sebagian barang hilang," katanya. Biasanya para sopir baru mengetahui kalau sebagian barang di atas truk itu hilang ketika sedang mengisi BBM di kawasan Tarahan, Lampung Selatan. Para penjahat ini biasanya beroperasi malam hari menggunakan kendaraan tanpa dengan menguntiti truk yang hendak dimangsa. Mereka kemudian naik ke truk dan merobek terpal atau penutup bak truk untuk kemudian mengeluarkan dan melemparkan isi truk ke luar. Para sopir truk lain khawatir kejadian itu menimpa dirinya, karena itu mereka mengharapkan agar aparat keamanan segera meningatkan pengamanan serta patroli di kawasan itu. Mereka mengaku banyak kasus kejahatan yang tidak dilaporkan ke aparat keamanan karena khawatir malah melebar dan kekuar biaya lebih besar. Polda Lampung sendiri mengaku rutin menggelar operasi di kawasan itu, di samping menempatkan pos-pos komando taktis dan Posko Simpatik, bahkan menempatkan penembak jitu segala. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008