Jakarta (ANTARA) -
Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk mewaspadai timbulnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selama pancaroba atau peralihan musim.
 
"Semenjak musim panas tahun ini, tren DBD justru turun, tapi kita ketahui bersama kalau telurnya saja bisa bertahan walau tidak di air," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Indra Setiawan di Jakarta, Senin pagi.
 
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada 2018, warga Jakarta Timur yang menderita DBD tercatat mencapai 685 warga.
 
Kecamatan Cipayung merupakan kawasan dengan kasus DBD terbanyak di Provinsi DKI pada tahun lalu.
 
"Untuk mengecek data tahun sekarang, saya belum bawa datanya," katanya.
 
Namun Indra meminta masyarakat untuk terus menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungannya, mumpung intensitas hujan belum terlalu sering.
 
Peralihan musim panas ke musim hujan seperti yang terjadi saat ini di wilayah Jakarta Timur, kata Indra, berpotensi memicu timbulnya sejumlah penyakit.
 
Selain DBD, jenis penyakit yang juga perlu diantisipasi adalah diare akibat faktor lingkungan kotor.
 
"Kita justru khawatir pada peningkatan kasus diare karena kaitannya sama kebersihan lingkungan," ujarnya.
 
Ada dua hal yang bisa dilakukan masyarakat guna mengantisipasi timbulnya penyakit, yakni menjaga ketahanan tubuh serta lingkungan tempat tinggal.

Baca juga: Jakarta waspada Kejadian Luar Biasa DBD

Baca juga: Kasus baru DBD Cipayung tertinggi di DKI Jakarta

Baca juga: DBD renggut nyawa anak tujuh tahun di Jakarta Barat
 
"Ketahanan tubuh harus cukup istirahat, jaga pola konsumsi makanan dengan gizi yang seimbang, cukup istirahat dan olahraga, kalau ada gejala segera cek kesehatan," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019