Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan dirinya sangat optimis Indonesia akan memiliki industri pertahanan (indhan) nasional yang kuat di masa yang mendatang.

Menurut dia, saat ini industri pertahanan nasional telah mampu membuat propelan, bahan baku untuk membuat peluru dan roket.

Baca juga: Prabowo temui Luhut minta masukan soal pertahanan

Baca juga: Wamenhan fokus pengembangan industri pertahanan

Baca juga: Industri pertahanan RI bisa menjadi pesaing kuat negara lain


Baca juga: Perusahaan Ceko investasi 100 juta dolar bangun industri pertahanan

Baca juga: BUMN Strategis teken 12 kerja sama terkait industri pertahanan


"Saya bersyukur, kita mampu membuat propelan, bahan untuk peluru dan roket yang diproduksi dalam negeri. Saya optimis di tahun-tahun mendatang, kita punya industri pertahanan yang kuat," kata Prabowo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan, produk-produk indhan dalam negeri Indonesia telah dibeli negara-negara lain yaitu produksi PT. Pindad, PT. PAL, dan PT Dirgantara Indonesia.

Menurut dia, Kemhan akan mewujudkan pertahanan dan keamanan negara yang kuat serta profesional dan kekuatan TNI disegani di tingkat regional.

"Desember 2019, kami akan selesaikan produk-produk piranti lunak yang bersifat revisi dan pemutakhiran stategi, dan doktrin hankamnek, dan paparkan pada lembaga terkait dan presiden yang bertanggung jawab pada Hankamnek," ujarnya.

Menurut dia, Januari 2020, dirinya akan menggelar Rapat Pimpinan bidang pertahanan di semua stakeholder terkait doktrin pertahanan dan keamanan tersebut.

RDP tersebut dipimpin Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid dan dihadiri Menhan Prabowo Subianto serta Wakil Menhan Wahyu Trenggono.

RDP tersebut berlangsung terbuka saat pemaparan visi-misi dan program kerja Kemhan namun tertutup ketika membahas anggaran pertahanan dan keamanan negara.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019