Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia memproyeksikan surplus anggaran operasional pada 2020 mencapai Rp20,84 triliun atau naik 20,8 persen dibanding rencana anggaran 2019.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam rapat bersama Komisi XI DPR di Jakarta, Senin, terkait Rencana Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) 2020, mengatakan surplus sebesar itu tercatat naik Rp3,6 triliun atau 20 persen dari ATBI 2019 yang sebesar Rp17,24 triliun.

Kontribusi dari hasil pengelolaan aset valuta asing (valas) merupakan komponen penerimaan yang terbesar yakni mencapai Rp31,8 triliun atau direncanakan naik 17,9 persen dari Rp27 triliun di 2019.

Baca juga: BI yakin defisit transaksi berjalan tahun ini menyusut dibanding 2018

Untuk komponen penerimaan dari operasional kegiatan pendukung ditargetkan Rp23 miliar, turun 34 persen dari ATBI 2019 yang sebesar Rp36 miliar.

Komponen berikutnya, penerimaan administrasi juga turun tipis pada 2020 yakni 3,1 persen menjadi Rp84 miliar, dari ATBI 2019 sebesar Rp87 miliar.

Sementara itu dari sisi pengeluaran, pada ATBI 2020 ditargetkan Rp11,14 triliun, naik 12,5 persen dari ATBI 2019 sebesar Rp9,9 triliun. Tercatat ada kenaikan Rp1,24 triliun pengeluaran pada 2020 dibandingkan dengan 2019.

Baca juga: BI terapkan transaksi QRIS serentak mulai 2020, pemda diminta bersiap

Pengeluaran BI untuk gaji dan penghasilan lain pada 2020 naik Rp206 miliar atau 5,82 persen menjadi Rp3,74 triliun dibanding 2019 yang sebesar Rp3,54 triliun.

Kenaikan lain juga tercatat pada komponen pengeluaran untuk manajemen sumber daya manusia (SDM) yang naik Rp615 miliar atau 26,3 persen dari ATBI 2019 sebesar Rp2,33 triliun menjadi Rp2,94 triliun pada ATBI 2020.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019