Integrasi data tujuannya agar ada data tunggal (one single data) WNI (warga negara Indonesia di luar negeri sehingga dapat memudahkan upaya perlindungan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kembali menyampaikan formula 4+1 prioritas politik luar negeri RI ke para anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat RI pada rapat kerja pertama di Jakarta, Selasa.

"Formula 4+1 itu pertama peningkatan diplomasi ekonomi. Diplomasi ekonomi jadi prioritas utama. Kedua, peningkatan diplomasi perlindungan. Ketiga, peningkatan diplomasi kedaulatan dan kebangsaan. Keempat, peningkatan peran Indonesia di kawasan dan global, dan plus satu-nya, peningkatan infrastruktur diplomasi," kata Retno yang hadir di DPR RI didampingi oleh sejumlah pejabat eselon I Kementerian Luar Negeri RI.

Dalam rapat kerja yang dihadiri lebih dari 20 anggota Komisi I DPR RI, Retno menjelaskan sejumlah langkah yang akan dilakukan Kementerian Luar Negeri RI terkait dua prioritas pertama, yaitu diplomasi ekonomi dan diplomasi perlindungan.

Ada dua langkah utama yang dicanangkan Kemlu RI untuk misi diplomasi ekonomi, di antaranya penguatan pasar domestik atau pasar dalam negeri. Alasannya, pasar domestik merupakan daya tawar yang dapat menjadi kekuatan Indonesia saat mengadakan perundingan dagang dengan negara lain.

"Pasar dalam negeri merupakan daya tawar Indonesia sehingga harus jadi pengaruh (leverage)," tambah menlu.

Baca juga: Diplomasi ekonomi, prioritas pertama polugri Indonesia

Langkah kedua yang akan dilakukan dalam misi diplomasi ekonomi, antara lain penguatan pasar tradisional dan terobosan ke pasar non-tradisional seperti negara-negara Afrika dan Amerika Latin.

Sementara itu, diplomasi perlindungan akan dilakukan melalui tiga langkah, antara lain integrasi data seluruh instansi dan lembaga di Indonesia.

"Integrasi data tujuannya agar ada data tunggal (one single data) WNI (warga negara Indonesia di luar negeri sehingga dapat memudahkan upaya perlindungan," jelas menlu.

Di samping itu, diplomasi perlindungan juga akan dilakukan melalui perbaikan tata kelola migrasi dari hulu ke hilir, serta fokus kepada tindak pencegahan serta edukasi masyarakat.

Rapat kerja pertama Menlu RI Retno Marsudi bersama Komisi I DPR RI mulai sekitar pukul 10.30 WIB dan diisi dengan penyampaian program kerja Kemlu RI serta sesi tanya jawab.

Baca juga: Diplomasi Indonesia di Afrika fokus pada nilai tambah ekonomi

Sebelum sesi rapat berlangsung, pemimpin rapat, Wakil Ketua Komisi I Teuku Riefky Harsya mempersilakan para anggota dewan yang hadir memperkenalkan diri, dilanjutkan dengan Menlu Retno yang turut mengenalkan jajaran pejabat eselon I.

Sesi penyampaian program kerja Kemlu dan penyampaian pertanyaan berlangsung selama dua jam, dan rapat kerja diskors selama 45 menit untuk istirahat.

Rapat kerja antara Kemlu RI dan Komisi I DPR RI akan dilanjutkan kembali sekitar pukul 13.30 WIB dengan agenda penyampaian tanggapan dan jawaban dari Menlu Retno.

Jawaban dari menlu RI ke berbagai pertanyaan dari anggota Komisi I DPR RI akan disampaikan secara terbuka dan tertutup. Beberapa isu yang disampaikan secara terbuka di antaranya mengenai diplomasi ekonomi dan perlindungan WNI. Sementara itu, pertanyaan terkait Papua, perbatasan Laut China Selatan, termasuk isu pencekalan Habib Rizieq akan disampaikan dalam pertemuan tertutup.

Baca juga: Periode 2019-2024, Kemlu lanjutkan prioritas 4+1 dalam polugri RI
Baca juga: Kemlu pastikan kesepakatan bisnis Indonesia dan Afrika terlaksana
Baca juga: Empat strategi diplomasi ekonomi Indonesia di Afrika

 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2019