Dana tersebut disalurkan kepada 43 kelompok UMK yang tersebar di 13 kecamatan. Dari 43 kelompok UMK penerima bantuan tersebut, tercatat sebanyak 666 pelaku usaha yang tergabung
Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengucurkan pinjaman bergulir untuk 666 pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang tergabung dalam 43 kelompok UMK di 13 kecamatan.

Dana pinjaman bergulir tersebut diserahkan secara simbolis oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Banyumas Srie Yono kepada Kelompok Al Iksan, Kelurahan Purwokerto Lor, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, di Graha Satria Purwokerto, Selasa.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Banyumas Suwardi mengatakan pinjaman bergulir yang dikucurkan pada tahun 2019 sebesar Rp1,581 miliar.

"Dana tersebut disalurkan kepada 43 kelompok UMK yang tersebar di 13 kecamatan. Dari 43 kelompok UMK penerima bantuan tersebut, tercatat sebanyak 666 pelaku usaha yang tergabung," katanya.

Baca juga: Miliaran dana bergulir dikucurkan ke koperasi simpan pinjam di Sulsel

Menurut dia, penyaluran dana bergulir tersebut rutin dilakukan oleh Pemkab Banyumas dan hingga tahun 2019 telah disalurkan sebanyak Rp15.169.500.000 (Rp15, 17 miliar)untuk 540 kelompok dengan jumlah anggota 9.595 orang atau pelaku usaha.

Ia mengatakan penerima bantuan pinjaman bergulir telah menjalani seleksi dan bantuan yang diterima setiap kelompok berkisar Rp20 juta hingga Rp65 juta yang disesuaikan dengan jumlah anggota serta jenis usaha yang digeluti anggotanya, sedangkan penyaluran dana dilakukan melalui BPR BKK Purwokerto.

Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Banyumas Srie Yono mengharapkan dana bergulir tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan peruntukannya.

Dengan demikian, kata dia, pelaku UMK bisa mengembangkan usaha yang bermuara pada meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan, menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan menekan angka kemiskinan di Kabupaten Banyumas.

"Saya minta kepada pengurus kelompok usaha mikro dan kecil penerima dana pinjaman bergulir untuk bisa mengelola, memanfaatkan dan memberdayakan dana pinjaman bergulir ini dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pertumbuhan usaha kelompoknya, sehingga dana pinjaman bergulir ini bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota kelompok," katanya.

Baca juga: 4.331 UMKM telah menikmati dana bergulir sebesar Rp9,3 triliun

Salah seorang ketua kelompok UMK penerima dana pinjaman bergulir, Aris Mardiyo mengaku senang karena Kelompok Pembudidaya Ikan Barokah Desa Kutasari, Kecamatan Baturraden, yang diketuainya berkesempatan mendapatkan pinjaman tersebut.

Menurut dia, dana yang diterima kelompoknya yang beranggotakan 12 orang pembudidaya ikan itu akan digunakan untuk pengembangan usaha sehingga dapat menaikkan produksi ikan.

"Saat ini, kelompok kami membudidayakan ikan air tawar seperti mujair, melem atau nilem, dan bawal. Dengan kolam berukuran 10x24 meter dan bibit sebanyak 100 kilogram, selama tiga hingga empat bulan, kami bisa menghasilkan ikan sekitar 400-500 kilogram," katanya.

Baca juga: Presiden sebut pemberdayaan UMKM masih monoton

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019