"Lalu terkait opini kerenggangan Surya Paloh dengan Megawati yang selama ini berkembang, itu terbukti terbantahkan dengan kehadiran Megawati dan Puan Maharani datang ke HUT Partai Nasdem," kata Saan Mustofa.
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Fraksi Partai NasDem Saan Mustofa mengatakan hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh selama ini tidak ada kerenggangan.

Menurut dia, pernyataan Presiden Jokowi dalam perayaan HUT Partai Golkar beberapa waktu lalu, hanya sebuah candaan yang memberi simbol telah cair hubungan keduanya.

"Lalu terkait opini kerenggangan Surya Paloh dengan Megawati yang selama ini berkembang, itu terbukti terbantahkan dengan kehadiran Megawati dan Puan Maharani datang ke HUT Partai Nasdem," kata Saan, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Baca juga: Jokowi tegaskan partai koalisi pemerintah rukun

Saan juga mengatakan, terkait spekulasi masa depan koalisi parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf, telah terbantahkan setelah pernyataan Presiden Jokowi dalam perayaan HUT Partai NasDem.

Menurut dia, dalam HUT Partai NasDem itu, Presiden Jokowi menegaskan bahwa koalisi pendukung pemerintah semakin solid dan kuat untuk mengawal pemerintahan ke depan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam acara HUT Partai Golkar pada Rabu (6/11), sempat bercanda terkait suasana hati Surya Paloh yang gembira setelah bertemu Presiden PKS beberapa waktu lalu.
Baca juga: Tutup kongres Nasdem, Pakar: Jokowi eratkan kembali koalisi

Lalu Surya Paloh menyindir partai-partai yang memiliki sinisme dan kecurigaan terhadap partainya karena bersafari ke partai di luar koalisi seperti PKS.

Dia mengatakan, partai-partai yang sinis itu tidak berkarakter Pancasila dan tidak pantas mengaku pancasilais dan nasionalis.

Sementara itu dalam puncak HUT Partai NasDem pada Senin (11/11), Presiden Jokowi berpelukan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Baca juga: Surya Paloh: Saya ingin peluk erat Jokowi

Sikap keduanya tersebut dinilai banyak pihak membantah keretakan koalisi parpol pendukung pemerintah.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019