Jakarta (ANTARA) - Suku Badan Perencanaan Pembangunan (Subanpekko) Kota Administrasi Jakarta Selatan memberikan pembekalan teknis kepada 596 orang tim pendamping RW dalam rangka persiapan menuju "Rembuk RW" dan "Musrenbang 2020".

"Pelatihan pendamping rembuk RW yang diadakan sesuai dengan instruksi Gubernur Nomor 89/2019 Tentang pelaksanaan Musrenbang 2020," kata Kepala Subanpekko Jakarta Selatan Dewi Rustiowati ​​​di Kantor
Wali Kota Jakarta Selatan, Selasa.

Dewi menjelaskan, 569 orang peserta yang ikut pembekalan teknis ini merupakan tim pendamping ketua RW yang dipersiapkan untuk menjadi pendamping ketua-ketua RW pada acara Rembuk RW di 2020.

"Rembuk RW" adalah salah satu tahapan sebelum menuju musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).

"Dalam 'Rembuk RW' itu kita memerlukan pendamping untuk mendampingi ketua RW dalam rangka mengakomodir usulan-usulan dari masyarakat," katanya.

Dewi menjelaskan, 569 orang pendamping RW tersebut merupakan orang-orang pilihan dari hasil seleksi di kelurahan.

Baca juga: DPRD tunggu masukan masyarakat terkait anggaran RW kumuh
Baca juga: Anggota DPRD DKI pertanyakan anggaran konsultan RW kumuh Rp556 juta


Dalam mengikuti bimbingan dan pelatihan yang diadakan mulai tanggal 12 hingga 26 November, ratusan pendamping RW tersebut dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok mendapatkan pembekalan teknis selama dua hari.

"Setiap kelompok diberikan pembekalan selama dua hari, hari ini 12-13 November, kemudian pembekalan selanjutnya dilakukan pada 14-15 November, dan ini akan berlangsung hingga 26 November," kata Dewi.

Selama pembekalan teknis, para pendamping RW itu mendapatkan materi dari Subanpekko Jaksel, Tim Pendamping Kotaku, dan dari Satpel masing-masing kecamatan.

Satuan pelaksana (satpel) dari unit teknis akan menjelaskan beberapa definisi operasional dokumen yang sudah ada disusun oleh Bappeda. Kemudian dijelaskan kepada masing-masing pendamping.

"Kita butuh satpel karena dengan adanya satpel, para peserta bisa menanyakan langsung kepada datpel, terkait permasalahan yang ada di wilayah masing-masing," kata Dewi.

Budianto, salah satu peserta pendamping dari RW 01 Kebayoran Lama Utara, mengatakan, kegiatan bimbingan teknis yang diikutinya sangat diperlukan oleh tim pendamping.

Menurut dia, dengan adanya bimbingan ini, maka pendamping bisa menyerap aspirasi masyarakat, dan mengatasi permasalahan di lingkungan RW masing-masing dengan sebaik-baiknya.

"Banyak yang bertanya-tanya apakah usulan yang akan disampaikan nanti dalam Rembuk RW dapat terealisasi atau tidak. Diperlukan juga penjelasan lebih detail, mengenai usulan yang seperti apa yang dapat terealisasi," kata Budianto.

Musrenbang merupakan instrumen proses perencanaan pembangunan, sehingga secara teknis berbagai keputusan dalam pelaksanaan pembangunan dirumuskan secara bersama dan dilaksanakan sesuai jenjang pemerintahan.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019