Indeks Dow Jones ditutup tidak berubah pada 27.691,49 poin
New York (ANTARA) - Indeks acuan S&P 500 di Wall Street naik tipis pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat hampir menandatangani perjanjian perdagangan awal dengan China tetapi tidak menawarkan rincian baru tentang negosiasi.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencapai tertinggi sepanjang masa selama perdagangan, tetapi mengakhiri tertinggi sesi setelah pidato tengah hari yang sangat diantisipasi dari Trump, karena para investor khawatir tentang komentar yang akan memperburuk sengketa tarif yang telah membuat pasar kejang lebih dari satu tahun.

Baca juga: S&P 500 dan Nasdaq di Wall Street jatuh, namun saham Boeing melonjak

Trump mengatakan AS dan negosiator China "dekat" dengan kesepakatan perdagangan "fase satu", tetapi sebagian besar mengulangi retorika usang tentang "kecurangan" China dalam perdagangan dalam sambutannya di The Economic Club of New York.

"Orang-orang berharap untuk mendapatkan sedikit lebih banyak kejelasan di bidang perdagangan dan itu tampaknya tidak demikian," kata Chuck Carlson, kepala eksekutif di Horizon Investment Services di Hammond, Indiana, dikutip dari Reuters.

Investor telah menunjuk ketegangan perdagangan AS - China sebagai ketidakpastian utama pasar ketika saham-saham telah naik ke level rekor, didorong oleh penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, laporan laba kuartal ketiga yang datang di atas ekspektasi yang rendah, dan tanda-tanda ekonomi mungkin mencapai terendah sebelum membaik.

Namun, kata Carlson, "pasar sampai taraf tertentu mulai mencoba untuk tidak terlalu reaktif dengan cara apa pun yang dikatakan presiden tentang perdagangan."

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup tidak berubah pada 27.691,49 poin. Indeks S&P 500 meningkat 4,83 poin atau 0,16 persen, menjadi berakhir di 3.091,84 poin. Indeks Komposit Nasdaq naik 21,81 poin atau 0,26 persen, menjadi ditutup di 8.486,09 poin.

Sebagian besar sektor S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan layanan kesehatan mencatat keuntungan terbesar (top gainer) pemenang teratas. Sementara itu, sektor real estate mencatat kerugian terbesar (top loser), jatuh 0,8 persen.

Di antara saham, Walt Disney Co naik 1,3 persen karena perusahaan mengatakan permintaan untuk layanan streaming yang sangat ditunggu-tunggu, Disney+, jauh di atas ekspektasinya dalam peluncurannya. Sementara saham Netflix Inc turun 0,7 persen.

Saham Rockwell Automation Inc melonjak 10,5 persen setelah pembuat peralatan pabrik AS itu dengan mudah mengalahkan hasil kuartalannya dan memperkirakan laba 2020 di atas perkiraan.

Saham CBS Corp jatuh 3,6 persen setelah perusahaan media itu gagal mencapai estimasi pendapatan kuartalan. Saham Viacom Inc, yang bergabung dengan CBS, juga merosot 3,8 persen.

Dengan berakhirnya musim laporan laba kuartal ketiga, sekitar tiga perempat perusahaan S&P 500 telah melampaui estimasi laba, tetapi secara keseluruhan mereka diperkirakan telah membukukan penurunan laba 0,5 persen, menurut Refinitiv.

Perolehan laba dari perusahaan-perusahaan besar termasuk Walmart Inc, Nvidia Corp dan Cisco Systems Inc, serta serangkaian data ekonomi baru, akan dirilis minggu ini.

Sekitar 6,6 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, sedikit di bawah rata-rata harian 6,8 miliar saham selama 20 sesi terakhir.

Baca juga: Minyak stabil, Trump kandaskan harapan rincian kesepakatan perdagangan
Baca juga: Nikkei Jepang dibuka datar, setelah Wall Street ditutup bervariasi

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019