Jakarta (ANTARA News) - Ciuman tak akan bermakna apa-apa sampai aktor Adrien Brody mengecup bibir Halle Berry setelah aktor ini diumumkan sebagai pemenang Oscar untuk filmnya "The Pianist" pada 2002 atau saat ia mencumbu rekan mainnya dalam "The Brothers Bloom" yang juga bintang iklan Lux, Rachel Weisz. "The Brothers Bloom" akan tayang perdana dalam gala film Toronto minggu ini. "Adrien seorang pencium mempesona," aku Weisz dalam satu jumpa pers di mana Adrien duduk agak renggang di sebelahnya. Lidah kedua bintang layar lebar kesohor ini saling memagut mesra penuh gairah dalam satu sekuel tidak terlupakan. "Itu sungguh bukan ciuman yang dibuat-buat," aku Rachel takjub seperti dikutip AFP, Rabu. "Kami berdua perlu lebih sering mengulanginya. Ciuman seperti itulah yang mestinya kita adegkan," timpal Adrien. "Sayangnya dia (Adrien) mesti mengulanginya denganku," canda sang sutradara, Rian Johnson, yang juga pembuat film "Brick." Komedi romantis ini berkisah tentang dua bersaudara penipu (Adrien dan Mark Ruffalo) yang membawa serta seorang pewaris tahta jelita nan eksentrik asal New Jersey (Weisz) dalam satu petualangan romantis mengelilingi dunia. Weisz yang membintangi "The Constant Gardener" dan "The Mummy" menggambar keluguan dua bersaudara ini sebagai "antusiasme anak-anak" yang justru diyakini Adrien bakal disukai penonton. "Keluguan seperti itu malah membuatku tak sulit memerankan seorang pria yang jatuh cinta setengah mati padanya," kata Adrien. Adrien menilai, publik merindukan film-film romansa di antara dewasa matang yang kualitasnya ciamik. Sayangnya, hanya sedikit film yang memenuhi kualifikasi itu masuk dalam kategori film romansa di Festival Toronto kali ini. "Sudah teramat lama kita tak menyaksikan sebuah kisah cinta dramatis nan tragis yang menuturkan dua hati berbeda saling menyatu," komentar Adrien. "Barangkali kita memang takut jatuh cinta," balas rekan mainnya, Mark Ruffalo. Sementara, Rian Johnson yang menyebut dirinya "si besar yang lembut" mengaku jatuh cinta pada seorang perempuan Serbia di Belgrade, tempat di mana sebagian besar pengambilan gambar untuk film ini dilakukan. "Namun menangkap percikan cahaya dalam sebuah botol, dari persenyawaan hati diantara dua insan, sungguh sulit dilakukan. Itu satu momen yang jarang sekali dapat kita abadikan," aku sang sutradara. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008