Secara khusus UNEP mengapresiasi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya untuk kepemimpinannya yang luar biasa dalam mendorong inovasi penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan
Jakarta (ANTARA) - Ditjen Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) menyabet salah satu penghargaan Asia Environmental Enforcement Awards tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Environment Programme/UNEP).

UNEP yang bekerja sama dengan Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (United Nations Office on Drugs and Crime/UNODC), Badan Program Pembangunan PBB (UNDP), Interpol dan Sekretariat  Konvensi Internasional Perdagangan Spesies Terancam Punah (Convention on International Trade in Endangered Species/CITES), serta dengan dukungan Pemerintah Norwegia bertujuan untuk memublikasikan pencapaian luar biasa organisasi dan individu di Asia dalam memberantas kejahatan lingkungan hidup dan kehutanan lintas batas.

Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rasio Ridho Sani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu mengatakan secara khusus UNEP mengapresiasi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya untuk kepemimpinannya yang luar biasa dalam mendorong inovasi penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan.

Ia juga menambahkan penghargaan tersebut menunjukkan keseriusan dan komitmen pemerintah Indonesia dalam melakukan penegakan hukum secara tegas.

Keberhasilan Gakkum KLHK dalam memberantas kejahatan lingkungan hidup dan kehutanan lintas batas telah diakui oleh dunia internasional melalui pemberian penghargaan Asia Environmental Enforcement Awards tahun 2019.

Dari enam kategori penilaian yakni kolaborasi, dampak, inovasi, integritas, kepemimpinan gender serta kerja sama Asia-Afrika, Gakkum KLHK berhasil meraih tiga kategori penghargaan, yakni dalam kategori inovasi, integritas dan kepemimpinan gender.

Hal itu menjadikan Gakkum KLHK sebagai peraih penghargaan dengan kategori terbanyak dalam penghargaan itu.

Keberhasilan Gakkum KLHK dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui Center of Intelligence untuk mendukung penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan juga memperoleh perhatian dari dunia internasional melalui penghargaan dalam kategori inovasi.

Melalui inovasi dengan pemanfaatan peralatan digital, pelaksanaan patroli siber di sosial media dan e-commerce serta penggunaan teknologi geospasial untuk memantau aktivitas ilegal terkait kejahatan lingkungan hidup dan kehutanan telah memperkuat dan meningkatkan kecepatan dan akurasi proses pengambilan keputusan.

“Tidak ada penegakan hukum tanpa integritas dan profesionalisme. Integritas merupakan hal yang sulit untuk dirawat namun merupakan suatu keharusan bagi penegak hukum, “ kata Rasio.

Terkait dengan pemilihan Gakkum KLHK sebagai satu-satunya penerima penghargaan dalam kepemimpinan gender, ia menegaskan,"Kami tidak hanya menyediakan kesempatan dalam kesetaraan gender, namun juga membangun fasilitas dalam mempromosikan dan mengarusutamakan gender,".

Dalam empat tahun sejak dibentuk, katanya, Gakkum KLHK telah berhasil melaksanakan lebih dari 1.180 operasi pengamanan hutan, membawa 760 kasus ke pengadilan, dan menegakkan 1.094 sanksi administratif kepada perusahaan-perusahaan pelanggar hukum lingkungan hidup dan kehutanan.

Gakkum LHK, menurut Rasio Ridho Sani, telah berhasil memenangkan gugatan perdata senilai 1,3 miliar dolar AS, menyelamatkan jutaan hektare hutan tropis dan tumbuhan dan satwa dilindungi dari pembalakan liar, perambahan hutan, perburuan dan perdagangan satwa liar ilegal, serta kebakaran hutan dan lahan.

Gakkum KLHK berharap pemberian Environmental Enforcement Awards tahun 2019 menjadi motivasi untuk semakin meningkatkan kinerjanya, utamanya dalam menjaga integritas, terus berinovasi dan mengarustamakan gender.

Selain itu diharapkan dapat mendorong kepercayaan publik bagi upaya penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan serta memperluas jejaring internasional untuk memberantas kejahatan lintas batas.

Seremoni pemberian penghargaan edisi keempat itu diselenggarakan di United Nations Conference Center Bangkok, 13 November 2019 dan dihadiri langsung oleh Rasio Ridho Sani beserta Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Thailand M Nursalim.

Selain Gakkum KLHK, pemenang penghargaan berasal dari India, Laos, Republik Rakyat Tiongkok dan Singapura.

Baca juga: Badan lingkungan PBB harapkan peran besar Indonesia atasi sampah laut

Baca juga: UNIC-WWF-UNEP kerja sama selamatkan satwa liar Indonesia

Baca juga: UNEP : Indonesia paling rentan terhadap perubahan iklim


Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019