Jakarta (ANTARA) - Facebook menghapus 3,2 miliar akun palsu pada periode April-September 2019, salah satu pelanggaran yang terbanyak adalah mengenai kekerasan terhadap anak dan kasus bunuh diri.

Facebook, dalam laporan yang dikutip Reuters pada Kamis waktu setempat, menyatakan jumlah akun palsu yang dihapus pada 2019 dua kali lipat lebih banyak dibandingkan periode yang sama pada 2019. Pada April-September 2018, Facebook menghapus 1,55 miliar akun palsu.

Untuk pertama kalinya, Facebook juga memasukkan Instagram dalam laporan moderasi konten. Konten-konten Instagram juga turut dikritik karena menjadi tempat penyebaran berita palsu.

Baca juga: Facebook diam-diam gunakan kamera iPhone Anda

Facebook menggunakan perangkat deteksi untuk menjaring konten bermasalah di kedua platform tersebut. Hasil deteksi itu menunjukkan kategori pelanggan di Instagram lebih rendah dibandingkan di Facebook.

Facebook menghapus lebih dari 11,6 juta konten yang memuat gambar vulgar dan kekerasan seksual terhadap anak-anak di platform Facebook. .Sedangkan di Instagram, konten serupa berjumlah 754.000.

Mereka juga mendeteksi konten yang berafiliasi dengan kelompok teroris di Facebook. Jumlah konten itu mencapai 98,5 persen, sedangkan di Instagram 92,2 persen.

Baca juga: Co-founder WhatsApp masih sarankan hapus Facebook

Facebook juga untuk pertama kalinya memasukkan laporan penghapusan konten terkait menyakiti diri sendiri. Menurut laporannya, Facebook menghapus 2,5 juta konten yang bisa mengajak orang untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri.

Raksasa media sosial itu juga menghapus 4,4 juta konten yang berkaitan dengan penjualan narkoba.

Baca juga: Pejabat pemerintah jadi target peretasan WhatsApp

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019