Timika (ANTARA) - Jajaran TNI dan Polri di Kabupaten Mimika kini mengantisipasi pergerakan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata/KKSB Papua Merdeka masuk ke wilayah Distrik Tembagapura.

Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan kepada Antara di Timika, Kamis, mengatakan diduga kuat kelompok separatis sudah masuk ke wilayah Tembagapura.

Baca juga: Komisi I DPR minta TNI-Polri jaga keamanan di Papua

Indikasinya terlihat dari semakin banyaknya pendulang emas tradisional di lokasi Kali Kabur yang meninggalkan lokasi pendulangan kembali ke Kota Timika.

"Informasi yang kita dapatkan bahwa kelompok separatis ini maupun simpatisannya sudah berada di wilayah Tembagapura. Indikasinya sudah banyak pendulang yang keluar dari lokasi pendulangan kembali ke Timika. Kami mengimbau para pendulang agar segera keluar dari lokasi pendulangan untuk mengantisipasi terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama," kata Letkol Nainggolan.

Dandim mengatakan pergerakan KKSB ke wilayah Tembagapura itu berkaitan erat dengan 1 Desember yang diperingati sebagai 'Hari Sakti' bagi warga Papua.

Setiap 1 Desember tiba, katanya, KKSB selalu menggelar aksi.

Mengantisipasi hal itu, katanya, TNI dan Polri di Mimika akan menggelar kekuatan untuk menjaga dan mengamankan obyek-obyek vital strategis, tidak saja di area pertambangan PT Freeport Indonesia, tetapi juga di Kota Timika.

"Tentu saja semua obyek strategis di Kabupaten Mimika kami memiliki tanggung jawab untuk menjaga stabilitas keamanannya. Tidak luput juga di wilayah Kota Timika. Sebab antara kelompok separatis bersenjata dengan kelompok politik mereka punya hubungan yang kita prediksi akan melakukan aksi," jelas Letkol Nainggolan.

Baca juga: Pendulang emas tradisional di area Freeport akan dievakuasi

Menyangkut aksi seperti apa yang akan dilakukan kelompok separatis bersenjata Papua Merdeka pada 1 Desember 2019 nanti, sejauh ini TNI dan Polri belum bisa memetakannya secara rinci.

Khusus dari kalangan TNI, Dandim menyebut kekuatan yang akan dilibatkan untuk mendukung pengamanan Kamtibmas menghadapi 1 Desember di Mimika cukup besar baik organik maupun satuan tugas (Satgas).

Dandim menegaskan tidak ada penambahan pasukan ke Timika untuk mengantisipasi situasi keamanan pada 1 Desember.

"Satgas saja sebanyak 565 personel sudah tergelar di pos-pos. Lalu masih ada cadangan 300 personel akan stand by di Mako Brigif 20 IJK/Kostrad, Batalyon 754 ENK/Kostrad dan Denkav," jelasnya.

Dandim berharap semua elemen khususnya jajaran TNI dan Polri di Mimika tetap memelihara kekompakan dan sinergitas agar kamtibmas setempat benar-benar aman pada 1 Desember mendatang.

Baca juga: Omaleng: Presiden-Wapres diharapkan tetap perhatikan Papua
 

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019