Jakarta (ANTARA) - Wowteg menawarkan konsep warteg (warung tegal) bergaya modern dan makanan yang dijamin higienis sebagai bisnis potensial di tengah keseharian masyarakat Indonesia.

Konsep bisnis itu, seperti tercantum dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis, lahir dari CEO dan Founder Sour Sally Group Donny Pramono. Sebelumnya, Donny telah menjalankan bisnis makanan dan minuman Sour Sally, Gulu Gulu, dan Fika.

Pra-luncur Wowteg berlangsung dalam ajang SIAL Interfood yang berlangsung di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada  13-16 November 2019.

"Kesempatan itu sangat bagus bagi mereka yang sedang belajar berbisnis karena pengoperasian bisnis yang simpel. Sebanyak 80 persen makanan tidak diproses di outlet, tapi terpusat dari Central Kitchen," ujar Donny Pramono dalam jumpa pers di SIAL Interfood.

Baca juga: Mencicipi menu warteg sehat di Fedwell
 
Donny Pramono yang juga CEO dan Founder Sour Sally Group mempresentasikan model bisnis WOWTEG dalam SIAL Interfood (ANTARA News/HO)


Harga yang ditawarkan Wowteg yaitu Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per porsi. Donny mengklaim, berdasarkan hasil survei, konsumen rela membayar Rp5 ribu hingga Rp7 ribu lebih mahal jika tempat makan bersih dan nyaman.

Konsep modern dan nyaman Wowteg diterjemahkan dalam ruangan berpendingin udara bebas asap rokok. Tapi, warung itu juga menyediakan area khusus merokok.

Menu warung itu pun beragam, mulai dari menu klasik seperti Ayam Goreng Ketumbar, Ayam Geprek, Semur Tahu, Telur Balado, Tempe Orek, Kentang Balado, Telur Dadar, Perkedel Kentang, dan Sayur Sop hingga makanan yang sedang digandrungi seperti Ayam Goreng Korea, Ayam Teriyaki, Ayam Madu dan Ayam Telur Asin.

Donny mengatakan Wowteg mengusung dua konsep outlet, yaitu konsep kantin dan street level dengan lokasi strategis seperti gedung perkantoran.

Baca juga: Mencicipi warteg kekinian, Warteg Hipster Bandung

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019