Jakarta (ANTARA) - PT Pembangunan Jaya Ancol sebagai sebagai Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan anggaran mencapai Rp30 miliar untuk membangun wahana konservasi burung.

"Luas lahan digunakan sekitar 3.800 meter persegi sebagai upaya pelestarian burung di Jakarta," kata VP Sea World Ancol dan Ocean Dream Samudra, Rika Sudranto di Jakarta, Kamis.

Pembangunan wahana itu diperkirakan sekitar 8-10 bulan dengan mengambungkan wahana Scorpion, danau dan lahan kosong yang berada di kawasan Ancol.

"Targetnya pertengahan 2020 sudah selesai, pada saat lebaran Idul Fitri 2020 sudah dibuka untuk umum dengan perkiraan tiket sekitar Rp50 ribu hingga Rp90 ribu," kata Rika.

Wahana itu akan menjadi kandang burung terbesar (dome) dengan konsep mengambungkan danau, air terjun serta 60-an jenis burung. Pengunjung dapat berfoto di wahana baru itu.

Baca juga: Populasi burung betet biasa terdata di enam RTH Jakarta
Baca juga: Ada 129 spesies burung hidup di Jakarta


Beberapa jenis burung diantaranya macau yang dikenal elit dan eksotis dengan harga bisa mencapai ratusan. Beberapa jenis kakatua yang merupakan burung endemik di wilayah Indonesia timur hingga burung jenis cenderawasih yang akan dilepasliarkan di dalam wahana.

Rika mengklaim wahana konservasi itu akan dibuat seperti habibat aslinya sehingga burung-burung itu suka dan bertahan hidup.

Selain itu, Ancol juga menyiapkan dokter hewan yang melakukan pengamatan dan pemantauan burung di wahana itu.

"Pemantauan burung dilindungi dengan memasang chip dan ring," ujar Rika.
Baca juga: Merawat kicau alam di belantara Ibu Kota

Pewarta: Fauzi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019