Cianjur (ANTARA) - DS terduga teroris yang diamankan Densus 88 dalam perjalanan menuju MTS Negeri 3 Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, tempatnya bekerja sebagai tenaga IT, bukan di lingkungan sekolah saat mengajar.

"Tidak benar kalau DS ditangkap di lingkungan sekolah, tapi dalam perjalanan ketika hendak berangkat ke sekolah. Selama ini DS bertugas sebagai tenaga IT, selama itu tidak ada kejanggalan dari gerak-gerik atau tingkah lakunya," kata Humas MTSN 3 Ciranjang, Agus Sutiana pada wartawan Kamis.

Bahkan pihak sekolah cukup terkejut ketika mendapat kabar dari Polsek Ciranjang, terkait penangkapan DS yang diduga telibat dalam aksi terorisme. Pasalnya selama mengajar, mantan alumni MTSN tersebut, tidak pernah mengajak atau membahas terkait jihad atau masalah agama yang bertentangan.

"DS lulusan terbaik sekolah kami dan mendapat beasiswa ketika duduk dibangku SMK serta cukup beprestasi saat kuliah, sehingga saat melamar di sekolah ini, langsung di terima karena sangat membutuhkan tenaga IT," katanya.

Selama melakukan tugasnya, DS dikenal cukup cekatan dan sangat menguasai bidang IT termasuk memperbaiki komputer atau laptop rekan guru yang rusak. Sehingga tidak ada kecurigaan kalau DS terlibat Salam aksi radikalisme atau terorisme.

"Dia sangat taat beribadah dan tekun dalam pekerjaan. Selama ini persiapan UNBK selalu dilakukan dengan baik tanpa terkendala. Pergaulannya selama di sekolah baik-baik saja, cukup supel dan terbuka," katanya.

Seperti diberitakan DS bersama istrinya DK diamankan Densus 88 di Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, karena diduga terlibat dalam jaringan terorisme. Bahkan DS sempat membatah kalau dia dan istrinya tidak terlibat dalam aksi teror atau jaringan terlarang.

Baca juga: Densus tangkap pasangan suami istri terduga teroris

Baca juga: AR terduga teroris warga Kecamatan Takokak-Cianjur

Baca juga: Terduga teroris Cianjur berniat serang Mako Brimo

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019