Saat ini ada delapan perusahaan yang berminat menempatkan dana di Jiwasraya Putra
Jakarta (ANTARA) - Kementerian BUMN menegaskan akan berupaya menyehatkan kondisi keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) melalui anak usahanya yaitu PT Jiwasraya Putra.

Deputi Jasa Keuangan, Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo mengatakan, pihaknya tengah menunggu hasil penawaran sejumlah calon mitra strategis (strategic partner) yang berminat menempatkan dana segarnya di PT Jiwasraya Putra. "Saat ini ada 8 perusahaan yang berminat menempatkan dana di Jiwasraya Putra. Kita tunggu saja hasil penawaran mereka dan semoga bisa beres pada Desember 2019," kata Gatot di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.

Dari delapan perusahaan tersebut, nantinya akan dipilih satu perusahaan dengan penawaran terbaik yang bakal menjadi pemegang saham Jiwasraya Putra.

Sementara itu, 4 BUMN lain yaitu PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Pegadaian (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Telkomsel telah terlebih dahulu tercatat sebagai pemegang saham Jiwasraya Putra, karena perusahaan tersebut sudah berkomitmen membuka "customer base" dan "distribution channels" dalam kerja sama itu.

Para pemegang saham Jiwasraya Putra pun nantinya akan memperoleh benefit mulai dari diversifikasi bisnis, dividen hingga "fee base income".

"Sebanyak empat BUMN yang sudah masuk tadi (BTN, Pegadaian, KAI dan Telkomsel) tidak menyetor uang. Mereka hanya membuka basis customer base dan distribution channels yang akan dimanfaatkan Jiwasraya Putra dalam menjual produknya," ujar Gatot.

Seperti diketahui, pencarian mitra strategis untuk Jiwasraya Putra digadang-gadang dapat menjadi salah satu skema yang dipakai dalam penyehatan kondisi keuangan Jiwasraya.

Melalui skema ini, diharapkan akan mendatangkan dana segar untuk digunakan induk usaha dalam memenuhi kebutuhan likuiditasnya.

Selain mitra strategis, pemerintah dan manajemen baru Jiwasraya juga telah merancang skema lain mulai dari pembentukan holding asuransi hingga penerbitan produk reasuransi, yang diharapkan akan mendatangkan todal dana segara hingga sekitar Rp 8 triliun.

"Pemerintah dan manajemen baru akan terus menjaga amanah para nasabah. Semoga penyehatan bisa lebih cepat, mengingat proses ini perlu waktu, terima kasih kepada para pemegang polis yang berkenan untuk rejoin dan mohon untuk pemegang polis lainnya juga bisa bersabar," ujar Gatot.


Baca juga: Komisi XI DPR jamin pemerintah hadir selesaikan persoalan di Jiwasraya
Baca juga: Pemegang polis diminta sabar, pemerintah sedang sehatkan Jiwasraya
Baca juga: Anak usaha Jiwasraya mencari mitra asing, selesaikan klaim polis

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019