Jakarta (ANTARA) - Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) menyatakan siap untuk mengembangkan potensi sumber daya alam yang dimiliki Provinsi Jambi menjadi kekuatan ekonomi daerah serta nasional.

"Jambi memiliki potensi alam yang berlimpah dari pertambangan, perkebunan, dan hasil kehutanan. Seharusnya potensi yang berbasis alam ini bisa disokong dengan industri yang berbasis kreatif. Ini yang akan menjadi nilai tambah bagi perkembangan bisnis di Jambi," katakan Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Keanggotaan dan Hukum Japnas Reza Irsyad Aminy di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, perkembangan industri 4.0 menuntut dunia usaha bukan hanya berbasis pada kekayaan alam, namun pemanfaatan teknologi dan informatika menjadi kunci utama untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

Oleh karena itu, dibutuhkan organisasi modern yang mampu membangun networking di seluruh Indonesia.

"Networking ini sangat dibutuhkan. Jika Japnas mampu menciptakan sinergitas bisnis di Jambi, maka ke depan kami yakin Jambi Makmur bukanlah sebuah angan-angan," ujar Ketua Tim Carataker Nasional itu.

Sebagai salah satu langkah memasuki industri 4.0 adalah ketersediaan data yang reliable, oleh karena itu Japnas dalam kurun lima tahun berdiri sangat memperhatikan tentang pendataan anggota.

"Kami selalu mendorong tiap wilayah untuk mempunyai data base anggota yang akurat. Sehingga kami bisa memetakan serta mengklasterkan sektor bisnis anggota," katanya.

Data tersebut, akan menjadi modal dalam melakukan sinergi usaha antar anggota Japnas, maupun dengan pengusaha dari dalam dan luar negeri.

Ketua Umum PW Japnas Provinsi Jambi Hendrianto Gunawan mengungkapkan bahwa Japnas Jambi akan menawarkan program-program yang mampu memberikan nilai tambah bagi anggotanya, terutama nilai tambah networking.

"Kami akan merumuskan program-program business Maping hingga Business Matching. Business Maping sebagai modal kami melaksanakan cluster industri di Jambi, sedangkan Business Matching untuk mensinergikan potensi usaha Jambi dengan pengusaha maupun investor luar," katanya.
 

Pewarta: Subagyo
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019