Dari stasiun tinggal jalan kaki tidak sampai 100 meter
Jakarta (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta mengimbau pungunjung Pergelaran Pecinan Batavia 2019 di Taman Fatahillah, Kota Tua, sebaiknya datang menggunakan transportasi umum.

"Lebih dianjurkan gunakan transportasi umum karena di Jakarta ini transportasi publiknya sudah baik, nyaman dan terintegrasi," kata Karnedi, Kepala Bidang Nilai Budaya dan Sejarah, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, di Jakarta, Jumat.

Karnedi mengatakan pengunjung boleh saja datang menggunakan kendaraan pribadi, tetapi yang jadi kendala adalah pihaknya tidak menyediakan lokasi parkir.

"Karena di sana (Kota Tua) juga tidak tersedia tempat parkir," katanya.

Baca juga: Ingin kuliner Tionghoa dan Betawi? Yuk hadir di Pecinan Batavia 2019

Karnedi mengatakan pihaknya sangat menyarankan agar masyarakat menggunakan transportasi umum seperti Transjakarta, KRL commuterline dan kendaraan berbasis daring lainnya.

Hal itu, lanjut dia, karena Kota Tua sangat mudah diakses, dengan menggunakan moda transportasi tersebut.

Dia memberikan contoh, masyarakat dari Bekasi maupun Bogor cukup dengan sekali menaiki KRL commuterline tujuan Stasiun Kota. Begitu juga dengan pengguna Transjakarta, tersedia halte bus Transjakarte yang dekat dengan Kota Tua.

"Dari stasiun tinggal jalan kaki tidak sampai 100 meter," kata Karnedi.

Pergelaran Pecinan Batavia 2019 untuk pertama kalinya dihelat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta di selasar Museum Kesejarahan atau Taman Fatahillah, Kota Tua, Sabtu (16/11) dimulai pukul 18.30 sampai dengan 21.30 WIB.

Tujuan acara ini selain sebagai salah satu upaya pelestarian keanekaragaman seni dan budaya Ibu Kota Jakarta, juga untuk meningkatkan kunjungan wisata domestik maupun mancanegara.

"Pergelaran ini juga untuk wadah edukasi kepada masyarakat akan sejarah bagaimana kolaborasi antara Tionghoa dan Betawi," kata Sekjen Disparbud DKI Jakarta, Asiantoro.

Pergelaran Pecinan Batavia 2019 diisi dengan pertunjukan drama kolosal yakni memadukan seni tari, musik dan teater serta ditambah lagu dan puisi yang berlatar belakang 1740.

Baca juga: Yuk hadir di Pergelaran Pecinan Batavia 2019

Drama kolosal disutradarai oleh seniman Betawi, Atien Kisam, dan didukung pula oleh penyanyi spesialis lagu-lagu Mandarin, Rani Pancarani.

Selain pementasan drama, ada juga penampilan barongsai, gambang Kromong, plate spining', komunitas gasing  dan gambus.

Pengunjung juga dapat mencicipi kuliner khas Jakarta dan masakan Tionghoa di berbagai stan, sekaligus mengabadikan momen tersebut dengan berfoto di sejumlah arena foto yang instragamable dengan konsep Tionghoa.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019