Kepala Pelaksana BPBD Agam, Muhammad Lutfi AR di Lubukbasung, Jumat, mengatakan dua bangunan itu yakni Masjid Mazratul Akhirah di Muaro Putih Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, dan gedung Penyuluh Perikanan di Subang-subang, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara.
"Dua bangunan itu dengan konstruksi ramah gempa dan dua tingkat," katanya.
Baca juga: BPBD pasang spanduk larang berenang di Pantai Tiku
Baca juga: BPBD Agam sediakan alat berat antisipasi longsor saat TdS
Ia mengatakan, masjid tersebut bisa menampung 800 orang dan bangunan penyuluh bisa menampung 200 orang.
Bangunan itu bisa digunakan sebagai lokasi evakuasi bagi warga saat terjadinya gempa bumi yang berpotensi tsunami.
"Masyarakat bisa berlindung ke situ, karena jarak permukiman dengan bangunan tidak begitu jauh," katanya.
Baca juga: BPBD Agam kerahkan puluhan personel cari korban mobil masuk jurang
Baca juga: Empat ruas jalan rawan longsor di Agam harus diwaspadai pemudik
Selain menyediakan shelter, tambahnya, BPBD setempat juga menyediakan jalur evakuasi menuju daerah ketinggian.
Sepanjang jalur evakuasi itu, tambahnya, BPBD memasang rambu-rambu menuju lokasi tersebut.
"Kita telah melakukan koordinasi dengan PT Mutiara Agam untuk memperlebar jalan evakuasi, agar kendaraan bisa lancar ke lokasi," katanya.
Ia mengakui, warga yang tinggal di daerah rawan tsunami atau sepanjang garis pantai sepanjang 43 kilometer dengan jumlah 21.037 jiwa.
Mereka itu tersebar di Nagari Tiku Selatan dan Nagari Tiku Lima Jorong. Daerah itu telah dipasang EWS peringatan tsunami beberapa tahun lalu.
"Mereka telah kita bekali dengan sosialisasi dan simulasi tsunami," katanya.
Baca juga: BPBD Agam bentuk enam posko selama arus mudik Lebaran
Baca juga: Baterai peringatan dini tsunami di Agam dicuri
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019
