saat diluncurkan, kartu tersebut juga akan mulai berlaku di mana harga yang ditawarkan Rp25.000.
Jakarta (ANTARA) - PT MRT Jakarta akan meluncurkan kartu perjalanan ganda atau “multi trip ticket” (MTT) bernama Jelajah pada 25 November 2019.

“Alhamdulillah sudah diberikan izin dari Bank Indonesia kemarin, akan perkenalkan Senin atau Selasa, tanggal 25 November diluncurkan,” kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta Muhammad Effendi dalam diskusi bertajuk “Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta” di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Jumat.

Effendi mengatakan saat diluncurkan, kartu tersebut juga akan mulai berlaku di mana harga yang ditawarkan Rp25.000.

Dia menyebutkan untuk tahap pertama, pihaknya menyiapkan 950.000 MTT.

Kelebihan MTT, lanjut dia, mempermudah penumpang karena lebih cepat saat menempelkan kartu di “gate”, hanya 0,2 detik dibandingkan dengan uang elektronik dari bank yang sudah bekerja sama dengan pihak MRT Jakarta.

Baca juga: MRT targetkan angkut 100.000 penumpang per hari di 2020

“Kelebihan kartu kita kecepatan bacanya kalau MTT itu tidak perlu disentuhkan ke gate 0,2 detik sudah terbaca , kalau kartu dari bank butuh satu sampai dua detik,” katanya.

Effendi mengatakan pihaknya juga akan berkolaborasi dengan Jak Linko milik Pemrpov DKI Jakarta.

Berdasarkan surat Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta (Asisten Gubernur Bank Indonesia), nomor 21/447/DKSP/Srt/B tertanggal 14 November 2019, PT MRT Jakarta (Perseroda) telah mendapatkan persetujuan izin Bank Indonesia sebagai Penerbit Uang Elektronik bentuk chip (chip-based) sebagaimana akan diterapkan dalam penerbitan kartu Jelajah Multi-Trip Ticket (MTT) MRT Jakarta.

Persetujuan izin ini diberikan Bank Indonesia kepada MRT Jakarta dan belaku selama lima tahun sampai dengan 14 November 2024 dan dapat diperpanjang kembali.

Sebagaimana tercantum dalam surat izin Bank Indonesia, MRT Jakarta juga melakukan interkoneksi dan interoperabilitas dalam bentuk konvergensi teknis dengan kartu KMT Kereta Commuter Indonesia (KCI) paling lambat 1 Januari 2022.
 

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019