Smesco harus diredesain agar produk UKM mampu masuk pada 'global value chain'Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan akan mendesain ulang konsep Smesco Indonesia agar semakin optimal menjadi instrumen untuk memasarkan produk UMKM.
"Smesco harus diredesain agar produk UKM mampu masuk pada global value chain, dengan begitu daya saing produk UKM ini bisa betul-betul bersaing di pasar domestik atau pasar luar negeri," kata Teten dalam konferensi pers di Co-working Space, Smesco Indonesia, Jakarta, Jumat.
Ia bertekad akan menjadikan Smesco Indonesia sebagai one stop service bagi UKM-UKM di Indonesia.
Hal itu, menurut dia, sejalan dengan komitmen kementerian yang dipimpinnya itu untuk terus mendorong pertumbuhan daya saing produk-produk UKM nasional melalui optimalisasi pemasaran produk UKM unggulan daerah di Smesco Indonesia.
Baca juga: Teten: Pemberdayaan koperasi dan UMKM akan terintegrasi di Omnibus Law
Untuk manajemen dan pengelolaannya nanti pihaknya akan menyerahkan pada badan layanan umum (BLU) Kemenkop dan UKM yaitu Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM).
Selain itu, juga akan menggandeng mitra-mitra yang kompeten agar nantinya Smesco Indonesia benar-benar bisa menjadi pusat peradaban baru bagi produk UKM.
Teten mengaku sedang meminta masukan dari para pelaku dan pemerhati UKM yang sudah berpengalaman agar konsep one stop service yang digagasnya untuk pengembangan Smesco Indonesia bisa benar-benar dapat diaplikasikan dalam waktu dekat.
Teten menyadari bahwa saat ini Smesco Indonesia yang menyediakan paviliun dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia masih belum maksimal dimanfaatkan.
Maka, tak heran jika pengunjung di gedung Smesco Indonesia pada hari-hari biasa terlihat sepi. Padahal produk-produk UKM yang dijajakan dalam paviliun ini sangat berkualitas.
"Saya sengaja minta masukan dari penggerak ekonomi sektor UKM karena mereka yang lebih tahu. Menurut saya, kalau nanti udah terbentuk saya yakin akan mengubah aktivitas di Smesco, kan sekarang ini masih banyak ruangan kosong. Nah, ini kita akan coba dirumuskan ulang agar bisa dioptimalkan," kata Teten.
Dengan konsep one stop service yang akan diusungnya nanti diharapkan Smesco Indonesia bisa menjadi tempat berkumpul atau tujuan wisata belanja bagi masyarakat khususnya mereka belanja produk-produk unggulan UKM dari berbagai wilayah di Indonesia.
Dipastikan akan ada spot-spot khusus yang bisa menjadi pilihan bagi pengunjung selama berbelanja produk UKM di Smesco Indonesia.
"Ini akan jadi tempat pusat konsultasi dari hulu ke hilir (bagi pelaku UKM), retail gallery sudah ada tapi nanti juga ada (spot) untuk akurasi produk sehingga bisa memberikan penguatan pada brand lokal. Kami punya ambisi Smesco menjadi pusat peradaban baru UKM," katanya.
Terkait dengan pembiayaan bagi penguatan SDM pelaku UKM, Mantan Kepala Staf Presiden ini menegaskan bahwa sudah ada skema khusus yang bisa diakses oleh pelaku usaha. Seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), akses permodalan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang menjadi BLU dari Kemenkop dan UKM serta skema lainnya.
Dipastikan pemerintah akan terus fokus untuk mengupayakan agar semakin banyak UKM yang naik kelas dengan memanfaatkan program pemasaran atau pembiayaan yang sudah ditentukan oleh pemerintah.
"Pembiayaan udah disiapkan pemerintah dengan berbagai skema, yang pasti Smesco ini akan jadi pusat ‘one stop services’ bagi UKM, nanti di sini sebagai tempat belajar, sharing eksperimen, dan lainnya," kata Teten.
Baca juga: Smesco boyong produk UKM 11 provinsi di ajang Trisakti Tourism Award
Baca juga: Smesco berikan diskon besar-besaran produk unggulan UKM daerah
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019