Peningkatan produksi itu kita harapkan bisa memperkuat kontribusi Aceh bagi kebutuhan pangan nasional, agar cita-cita bangsa untuk menciptakan pangan mandiri dapat terwujud
Banda Aceh (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan produksi padi di provinsi paling barat Indonesia tersebut terus mengalami peningkatan untuk memperkuat kontribusi bagi kebutuhan pangan nasional.

"Produksi padi Aceh terus meningkat. Tahun lalu produksi gabah Aceh mencapai 2,5 juta ton, sementara kebutuhan lokal hanya 1,1 juta ton Gabah Kering Panen (GKP)," katanya di Banda Aceh, Jumat.

Pernyataan itu disampaikan Nova dalam sambutan pembukaan Aceh Agro Expo 2019 yang dibacakan Asisten Administrasi Umum Setda Aceh Bukhari di Banda Aceh.

Dia menyebutkan dengan capaian produksi gabah Aceh pada 2018 menunjukkan bahwa gabah Aceh surplus sebanyak 1,4 juta ton. Maka Pemerintah Aceh pada 2019 menargetkan produksi gabah Aceh sekitar 2,7 juta ton.

"Peningkatan produksi itu kita harapkan bisa memperkuat kontribusi Aceh bagi kebutuhan pangan nasional, agar cita-cita bangsa untuk menciptakan pangan mandiri dapat terwujud," kata dia.

Disamping padi, kata Nova, sektor pertanian Aceh juga unggul untuk sejumlah komoditas seperti jagung, kedelai, dan cabe merah. Bahkan Aceh juga kaya dengan hasil perkebunan seperti kopi, kakao, kelapa sawit, nilam, dan karet.

"Semua potensi itu pada dasarnya belum dikelola dengan maksimal. Peluang meningkatkan hasil pertanian itu masih terbuka lebar, sebab masih banyak lahan dan sumber daya lain yang belum kita optimalkan," kata dia.

Baca juga: Putus rantai distribusi bentuk pembenahan ketahanan pangan

Baca juga: Renungan HPS XXXIX, saatnya kembali ke pangan lokal


Pewarta: Khalis Surry
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019