Teheran (ANTARA) - Presiden Hassan Rouhani pada Jumat (15/11) mengatakan Republik Islam Iran berusaha mewujudkan persatuan dan persahabatan di kalangan negara regional serta mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.

Presiden Iran tersebut berpidato dalam satu pertemuan antara para pejabat negeri itu bersama peserta Konferensi Persatuan Islam Internasional di Teheran dengan Pemimpin Spiritual Revolusi Islam Ayatollah Sayyed Ali Khamenei.

Ia menyatakan bahwa hari ini Iran sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW dan ingin mendirikan pemerintah Islam dengan landasan ajaranya tidak memburu berdirinya Kekaisaran.

Presiden Rouhani menyampaikan harapan bahwa negara Muslim akan bersatu dan merayakan kemenangan melawan penindasan dan penyerbuan di dunia, kata Kantor Berita Iran, IRNA --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.

Saat merujuk kepada pendekatan Nabi Muhammad SAW, presiden Iran tersebut menambahkan Rasulullah SAW mendirikan pemerintahan Islam yang menjadi pemerintah percontohan.

Ia menyatakan pengaruh Iran di wilayah itu bukan karena posisi strategis dan kekuatan ilmu pengetahuan serta militernya tapi berkat dampak dari Revolusi Islam, yang telah meraih hati banyak warga.

Pemerintah Iran percaya pada revolusi tempat rakyat berjuang demi Islam, katanya. Ia menambahkan hari ini rakyat di Irak, Suriah, Lebanon, Bahrain, Yaman merasakan persahabatan dengan Iran karena Revolusi Islam dilandasi atas ajaran Nabi Muhammad SAW.

Presiden Rouhani kembali menyatakan bahwa para penasehat militer Iran membantu saling mendukung dengan negara lain melawan terorisme di medan tempur Suriah dan Irak. Ditambahkannya, saudara-saudara Muslim di Irak, Suriah dan Lebanon telah menganggap kebebasan buat kemanusiaan sebagai kriteria mereka.

Sumber: IRNA
Baca juga: Rouhani: Iran akan kembali ke kondisi masa lalu jika sanksi dicabut
Baca juga: Hassan Rouhani buka pintu persahabatan
​​​​​​​
Baca juga: Presiden Iran desak persatuan di kalangan muslim

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019