Dalam unggahan Instagram Story tadi malam, Gomez menyatakan hatinya berat dan dia merasa muak sekaligus sangat marah atas kejadian yang menimpa sahabat yang sudah dikenalnya sejak 13 tahun lalu itu.
Baca juga: Taylor Swift dilarang bawakan "medley" dalam AMA 2019
"Ini adalah keserakahan, manipulasi dan kuasa... Tidak menghargai karya yang ditulis sahabat saya sejak dia berusia 14 tahun di kamarnya. Kalian sudah merampok dan menghancurkan salah satu penulis lagu terbaik kami saat ini dari kesempatan untuk merayakan semua musiknya dengan penggemar dan dunia," kata Gomez yang mengenang Swift sebagai sosok perempuan yang paling berdedikasi, bersemangat dan kuat yang pernah dia kenal.
Gomez melanjutkan bahwa orang-orang bisa saja menyebut Swift jalang namun baginya Swift adalah perempuan dengan identitas sungguhan dan kuat.
Gomez juga ingat mendengar album "Fearless" sebelum dirilis.
"Album itu jadi album terbesar dan menyelamatkan banyak gadis yang merasa kesepian, patah hati, yang sedang berusaha sembuh da mereka yang merasa terpinggirkan."
Swift, menurut Gomez, sudah menyuarakan mereka yang tak bisa bersuara sehingga bisa bermimpi kembali.
Gomez lantas berharap masih ada kesempatan bagi Swift.
"Aku sangat berharap ada perubahan hati atas situasi yang tidak menguntungkan ini. Melihat sahabatku (atau salah satu temanku) terus-menerus dijatuhkan adalah perasaan terburuk. Taylor berjuang. Dia tidak akan pernah berhenti berjuang. Orang tumbuh dari pilihan. Beberapa akan tetap sama persis. Aku hanya ingin perubahan hati. Aku cinta kamu."
Sebelumnya, pada Kamis, Swift mengungkapkan bahwa dirinya dilarang untuk menampilkan medley lagu-lagu populernya di American Music Awards 2019 oleh CEO label Big Machine Records, Scott Borchetta dan Scooter Braun.
Sejumlah rekan selebritas ikut membela Swift di antaranya Lili Allen, Halsey, Camila Cabello dan Gigi Hadid.
Baca juga: Berselisih dengan label, Taylor Swift dapat dukungan juga keheningan
Baca juga: Tagar #IStandWithTaylor viral dukung Taylor Swift dalam AMA
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019